JAKARTA - Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan, Jalur Gaza, Palestina telah mengalami pandemi disabilitas.
Dalam sebuah unggahan di media sosial X Lazzarini mengatakan, "Gaza memiliki jumlah anak yang diamputasi per kapita tertinggi di dunia."
"Sebelum perang, satu dari lima keluarga yang disurvei memiliki setidaknya satu orang penyandang disabilitas. Hampir setengah dari mereka memiliki anak penyandang disabilitas," katanya, melansir WAFA 3 Desember.
"Selama perang ini, orang-orang yang membutuhkan perawatan khusus menderita dalam diam. Kisah mereka jarang diceritakan. Namun, perang juga telah menyebabkan epidemi cedera traumatis tanpa layanan rehabilitasi yang tersedia," jelasnya.
"Sekarang, Gaza memiliki jumlah anak yang diamputasi per kapita tertinggi di dunia, banyak yang kehilangan anggota tubuh dan menjalani operasi bahkan tanpa anestesi," ungkap Lazzarini.
"WHO memperkirakan satu dari empat orang yang terluka selama perang mengalami cedera yang mengubah hidup dan akan membutuhkan layanan rehabilitasi, termasuk perawatan untuk amputasi dan cedera tulang belakang," pungkasnya.
BACA JUGA:
Terpisah, otoritas kesehatan Gaza kemarin mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 44.466 korban, sementara korban luka-luka mencapai 105.358 orang, mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.