JAKARTA - Presiden Ilham Aliyev pada Hari Minggu mengatakan, pesawat Azerbaijan Airlines yang jatuh pekan lalu sempat mengalami gangguan elektronik dan tembakan dari darat di Rusia.
Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines dengan nomor penerbangan J2-8243 dan registrasi 4K-AZ65 yang membawa 62 penumpang dan lima awak, tengah dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan menuju Grozny, Rusia saat jatuh pada Hari Rabu lalu di dekat Kota Aktau, Kazakhstan.
Pesawat dikatakan jatuh setelah berbelok dari wilayah Rusia selatan, tempat Moskow telah berulang kali menggunakan sistem pertahanan udara terhadap serangan pesawat nirawak Ukraina.
"Pesawat kami ditembak jatuh secara tidak sengaja," kata Aliyev kepada televisi pemerintah pada Hari Minggu, seraya menambahkan pesawat tersebut telah mengalami semacam gangguan elektronik dan kemudian ditembak saat mendekati Kota Grozny di Rusia selatan, melansir Reuters 29 Desember.
"Sayangnya, dalam tiga hari pertama kami hanya mendengar versi yang tidak masuk akal dari Rusia," kata Presiden Aliyev, mengutip pernyataan di Rusia yang mengaitkan kecelakaan itu dengan burung atau ledakan semacam tabung gas.
"Kami menyaksikan upaya yang jelas untuk menutupi masalah tersebut," kritik Presiden Aliyev yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia.
Presiden Aliyev mengatakan, ia ingin Rusia mengakui kesalahannya karena menjatuhkan pesawat dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas kerusakan fatal pada pesawat tersebut.
Diberitakan sebelumnya, sumber yang mengetahui hasil penyelidikan awal sementara menyebutkan, sistem pertahanan udara Rusia berada di balik jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines.
Salah satu sumber Azerbaijan yang mengetahui penyelidikan Azerbaijan atas kecelakaan itu mengatakan kepada Reuters, hasil awal menunjukkan pesawat itu dihantam oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia. Komunikasinya dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny, kata sumber itu.
"Tidak seorang pun mengklaim bahwa itu dilakukan dengan sengaja. Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan jatuh pesawat Azerbaijan," kata sumber itu.
Tiga sumber lain mengonfirmasi penyelidikan Azerbaijan telah sampai pada kesimpulan awal yang sama. Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.
Para pejabat tidak menjelaskan mengapa pesawat itu melintasi laut. Bandara Rusia terdekat di jalur penerbangan pesawat, Makhachkala, ditutup pada Hari Rabu pagi.
Rekaman yang direkam oleh penumpang di pesawat sebelum jatuh menunjukkan masker oksigen diturunkan dan orang-orang mengenakan rompi pelampung. Rekaman selanjutnya menunjukkan penumpang yang berdarah dan memar keluar dari pesawat. Ada 29 orang yang selamat.
Foto-foto reruntuhan pesawat memperlihatkan apa yang tampak seperti kerusakan akibat pecahan peluru di bagian ekor pesawat.
BACA JUGA:
Diketahui, pesawat nirawak militer Ukraina telah berulang kali menargetkan wilayah selatan Rusia dalam beberapa bulan terakhir, yang memicu pertahanan udara Rusia. Rusia dan Ukraina telah berperang sejak invasi Moskow ke negara tetangganya pada Bulan Februari 2022.
Pada Hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden Aliyev atas "insiden tragis" Hari Rabu di wilayah udara Rusia. Pernyataan Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat tersebut, hanya mencatat kasus pidana telah dibuka.
"Vladimir Putin menyampaikan permintaan maafnya atas insiden tragis itu terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban kecelakaan pesawat dan berharap mereka yang terluka segera pulih," kata kantor pers Kremlin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari TASS.
Presiden Putin dan Presiden Aliyev kembali melakukan panggilan telepon pada Hari Minggu, kata Kremlin tanpa merinci lebih jauh.