Pelaku Teror Wanita, Legislator NasDem Usul Optimalisasi Polwan di Pos Penjagaan
Ilustrasi (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota DPR RI mengusulkan Polri untuk mengoptimalkan peran polisi wanita (Polwan) dalam setiap pos penjagaan sebagai upaya pencegahan teror.

Mengingat dua aksi terorisme yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri sama-sama melibatkan perempuan dalam aksinya.

Menurut anggota Komisi III DPR Eva Yuliana, keterlibatan perempuan dalam langkah pengamanan selama ini masih sangat kurang. Padahal untuk masuk ke objek vital, perlu ada pemeriksaan maksimal.

"Itu harus dipastikan keamanannya dan dilakukan tidak oleh lawan jenis. Kejadian di Mabes Polri, di mana pelakunya adalah perempuan, menjadi pembelajaran berharga untuk segera melakukan optimalisasi Polwan dalam pengamanan," ujar Eva kepada wartawan, Kamis 1 April.

Kendati demikian, legislator Jawa Tengah itu mengapresiasi kesigapan Polri saat terjadi aksi baku tembak dengan orang tak dikenal di Mabes Polri, Rabu sore, 31 Maret. Eva menilai, aksi tersebut menunjukan jaringan terorisme sedang panik.

"Jika melihat aksi penembakan dilakukan tepat di pusat kendali keamanan masyarakat, Mabes Polri, dan dilakukan oleh seorang perempuan dengan sikap dan gelagat yang tampak  sangat tidak terlatih, menurut saya, saat ini jaringan para pelaku teror sedang panik!" kata politikus NasDem itu.

Senada dengan Eva, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar Supriansa juga meminta kepolisian untuk menugaskan Polwan di setiap pos penjagaan. Hal ini guna keperluan pemeriksaan terhadap tamu perempuan.

“Adanya kejadian itu, petugas penjagaan bisa menempatkan juga Polwan di pos jaga agar bisa memeriksa tamu yang sesama perempuan,” kata Supriansa, kepada wartawan, Kamis, 1 April.

Dia berharap, jajaran polres hingga polsek bisa bekerja sama dengan warga untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

“Karena itu, saya berharap Kapolda segera memerintahkan jajaran di seluruh polres dan polsek se-Indonesia agar bisa menghidupkan kembali kamtibmas Polri bersama masyarakat hingga di tingkat desa,” kata Supriansa.

Diketahui, seorang wanita melakukan aksi penyerangan di Mabes Polri, Rabu, 31 Maret. Dalam aksi tersebut, pelaku bernama Zakiah Aini itu mengacungkan pistol ke arah polisi.

Aksi tersebut dapat digagalkan petugas. Zakiah pun langsung tewas di tempat dengan luka tembakan tepat mengenai jantungnya.