Bagikan:

JAKARTA - Pascainsiden penyerangan teroris ZA (25) dengan menggunakan pistol, Polri bakal mengaudit pola pengamanan. Petugas pos jaga di Mabes Polri dianggap kecolongan lantaran pelaku teror berhasil masuk membawa senjata.

"Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Kamis, 1 April.

Audit menurut Rusdi bakal mendalami sistem atau skema pengamanan yang diberlakukan. Tak hanya pengamanan Mabes Polri, semua markas kepolisin bakal diaudit skema pengamanannya.

"Ya ini sedang didalami sampai lolos seperti itu dan sekali lagi itu menjadi bagian audit bagaimana pengamanan di Mabes Polri dan juga sekali lagi markas-markas polisi di kewilayahan," papar dia.

Selain itu dipastikan para petugas yang berjaga saat perempuan pelaku terori ZA masuk ke dalam Mabes Polri akan diperiksa. Dari pemeriksaan akan diketahui ada tidaknya kesalahan dalam pola penjagaan.

"Ya pasti itu diperiksa lebih memperjelas bagaimana ZA bisa masuk dan melaksanakan aksinya di Mabes Polri," kata dia.

Namun Rusdi menyebut kemungkinan besar para petugas mempersilakan ZA masuk area Mabes Polri karena harus melayani masyarakat. Sebab ZA berbaur dengan masyarakat.

"Jadi, satu hal yang tidak bisa dihindari oleh Polri sebagai salah satu tugas pokoknya adalah pelayan masyarakat ini sesuai dengan pasal 13 UU kepolisian Republik Indonesia, tugas pokok Polri adalah salah satunya sebagai pelayan masyarakat," kata dia 

Sebelumnya, terduga teroris berinisial ZA masuk ke Mabes Polri sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu, 31 Maret. Awalnya dia berpura-pura bertanya mengenai posisi kantor Pos.

Setelahnya dia kembali ke pos penjagaan. ZA melepaskan enam tembakan ke arah petugas. Hingga akhirnya polisi memberikan tindakan tegas terukur.