JAKARTA - Inggris memobilisasi 700 tentaranya ke Siprus. Mereka siap membantu evakuasi darurat warga Inggris yang berada di Lebanon.
Mengutip Metro.co.uk, Rabu 25 September, sekitar 10.000 warga negara Inggris dilaporkan masih berada di Lebanon.
Warga Inggris telah diminta untuk segera meninggalkan negara tersebut mengingat eskalasi serangan Israel ke Lebanon meningkat sepekan ini.
"Peristiwa dalam beberapa jam dan hari terakhir telah menunjukkan betapa tidak stabilnya situasi ini, itulah sebabnya pesan kami jelas, warga negara Inggris harus pergi sekarang," kata Menteri Pertahanan John Healey.
Meski demikian, evakuasi mandiri tersendat imbas maskapai penerbangan tidak beroperasi ke negara Timur Tengah tersebut.
Merespons keadaan itu, Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengerahkan pesawat dan helikopter pengangkut untuk melakukan evakuasi.
Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris juga telah menginformasikan kepada warga Inggris agar tidak 'bergantung' pada kementerian untuk rute pelarian darurat.
BACA JUGA:
Pejabat Lebanon mengatakan serangan Israel pada Selasa 24 September telah menewaskan hampir 560 orang, termasuk 94 wanita dan 50 anak-anak.
Sementara sekitar 27.000 warga Lebanon mengungsi di 252 tempat penampungan sementara.
Video terbaru memperlihatkan warga Lebanon terdampak serangan Isreal terpaksa tidur di mobil, taman, dan di sepanjang pantai.
Selain Beirut, Baalbek dan Kota Aita, Lebanon timur meliputi daerah Ain Bourday, Bouday, Taria dan Douris di Lembah Bekaa juga menjadi sasaran serangan Israel.