JAKARTA - Densus 88 Antiteror bakal mendalami keterkaitan FPI dengan kelompok terduga teroris. Pendalaman ini merujuk bukti atribut FPI yang ditemukan saat menangkap empat terduga teroris di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Polri khususnya Densus 88 akan bekerja secara profesional. Dari bukti-bukti yang ada tentunya nanti akan dapat menjelaskan pihak-pihak yang terlibat didalamnya dan bagaimana keterlibatan mereka itu," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada wartawan, Rabu, 31 Maret.
Hanya saja, sambung Rusdi, belum ada perkembangan signifikan hasil pendalaman. Korps bhayangkar belum bisa menentukan ada tidakanya relasi antara terduga teroris dengan ormas FPI.
"Sampai saat ini, Densus masih bekerja, belum menyimpulkan. Nanti kita tunggu saja kerja Densus terkait masalah terorisme," kata dia.
Disinggung lebih lanjut, apakah penyidik Densus 88 Antiteror akan memeriksa para eks petinggi FPI, Rusid tidak ingin berkomentar banyak. Dia menegaskan, jika Densus 88 Antiteror bakal mendalaminya.
"Sekarang masih bekerja Densus 88," tandas dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap empat terduga teroris di kawasan Jakarta Timur dan Desa Sukasari, Kabupaten Bekasi. Dari penangkapan itu, sejumlah barang bukti disita. Beberapa di antaranya, kartu anggota hingga baju Front Pembela Islam (FPI).
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut semua barang bukti itu bakal didalami Densus 88 Antiteror. Nantinya, ditelurisi soal keterkaitan FPI dengan terorisme.
"Semua barang bukti yang didapatkan di TKP tentunya akan akan menjadi temuan awal yang akan didalami oleh teman-teman penyidik densus 88 Antiteror Polri," ucap Fadil kepasa wartawan, Senin, 29 Maret.
Barang bukti baju FPI itu berwarna hijau dengan paduan warna putih. Sementara, kartu anggota FPI di dominasi warna hitam.
Tak hanya itu, ada beberapa buku yang bertuliskan FPI. Bahkan, ada poster yang menampilkan wajah Rizieq Shihab.