Bagikan:

JAKARTA - Serangan drone Ukraina ke wilayah Rusia menghancurkan depot amunisi di wilayah Tver pada Hari Rabu, kata sumber dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU), menyebabkan terjadinya ledakan besar berkekuatan gempa.

Pesawat nirawak Ukraina menargetkan gudang yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Rusia di kota Toropets, yang menyimpan sistem rudal taktis Iskander, sistem rudal taktis Tochka-U, bom udara berpemandu, dan amunisi artileri, kata sumber tersebut kepada CNN, seperti dikutip 19 September. .

Kebakaran besar terjadi dari puing-puing pesawat nirawak yang ditangkis oleh pertahanan udara setempat, kata pemerintah daerah, mendorong Gubernur Wilayah Tver Igor Rudenya, untuk memerintahkan evakuasi sebagian wilayah tersebut pada Rabu dini hari.

"Musuh menghantam sebuah depot amunisi di daerah Toropets," kata Yuri Podolyaka, blogger militer pro-Rusia kelahiran Ukraina.

"Semua yang bisa terbakar sudah terbakar di sana (dan meledak)," sambungnya.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang berbicara dalam pidato video malam memuji hasil serangan tersebut tanpa merujuk secara spesifik pada target.

"Hasil yang sangat penting telah dicapai tadi malam di wilayah Rusia dan tindakan seperti itu melemahkan musuh," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 19 September.

"Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat. Ketepatan seperti itu benar-benar menginspirasi," sambungnya.

Dia berterima kasih kepada dinas keamanan SBU, dinas intelijen HUR, dan Pasukan Operasi Khusus.

Pemantau gempa bumi sekarang percaya ledakan dari serangan pesawat nirawak tersebut mungkin telah menghasilkan aktivitas seismik.

Ben Dando, seismolog di yayasan penelitian seismologi Norwegia NORSAR mengatakan kepada CNN, sensornya "mendeteksi sinyal seismik, berkekuatan 2,5 hingga 2,8, di Rusia barat laut yang tampaknya terkait dengan serangan pesawat nirawak yang dilancarkan oleh Ukraina."

NORSAR, yang telah menggunakan monitor seismik sejak 2022 untuk mengevaluasi dampak perang di Ukraina, saat ini sedang menganalisis data awal untuk menangkap dampak ledakan sepenuhnya, Dando menambahkan.

Sementara itu, citra satelit yang diambil oleh Maxar Technologies pada Rabu pagi menunjukkan gumpalan asap besar mengepul dari beberapa bangunan depo, serta kerusakan parah pada bangunan dan hutan di dekatnya. Kebakaran terus terjadi, seperti yang terlihat pada citra Maxar Technologies.

Sedangkan kantor berita negara Rusia TASS melaporkan bahwa serangan pesawat nirawak telah dilancarkan ke kota Toropets semalam yang menyebabkan kebakaran "akibat jatuhnya puing-puing," tanpa secara khusus menyebutkan adanya penargetan fasilitas senjata.

Tidak ada warga sipil yang diperkirakan terluka dalam serangan pesawat nirawak itu, kantor berita itu melaporkan, mengutip Gubernur Rudenya.

"Sekarang kami terlibat dalam mengevakuasi penduduk, penduduk, menjaga ketertiban umum," kata gubernur dalam pernyataan video berikutnya, menekankan beberapa unit layanan darurat terlibat dalam respons tersebut.

Diketahui, Toropets terletak sekitar 300 mil dari perbatasan Ukraina dan sekitar 250 mil di sebelah barat Moskow.

Menurut laporan kantor berita RIA dari tahun 2018, Rusia sedang membangun gudang senjata untuk menyimpan rudal, amunisi dan bahan peledak di Toropets, kota berusia 1.000 tahun dengan populasi lebih dari 11.000 jiwa.

Dmitry Bulgakov, yang saat itu menjabat sebagai wakil menteri pertahanan mengatakan kepada RIA pada 2018, fasilitas itu dapat mempertahankan diri dari rudal hingga nuklir kecil. Bulgakov ditangkap awal tahun ini atas tuduhan korupsi yang dibantahnya.

"Ini (fasilitas beton) memastikan penyimpanan yang andal dan aman, melindungi mereka dari serangan udara dan rudal, dan bahkan dari faktor-faktor yang merusak akibat ledakan nuklir," kata Bulgakov pada saat itu.