Waspada COVID-19 di 'Jalur Tikus' WNA di Kalimantan Utara
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo (Foto: Dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mewaspadai masuknya warga negara asing (WNA) melalui lintas batas negara menuju daerahnya. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini yakin potensi penularan COVID-19 dapat lebih banyak terjadi di lintas batas negara tetangga dengan Kalimantan Utara.

Sebab, Doni merasa sudah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak pintu masuk ilegal atau "jalan tikus" di sepanjang perbatasan Kalimantan Utara yang tidak ada pemeriksaan tes COVID-19 ketika datang.

“Kita harus antisipasi. Kita harus waspada,” kata Doni dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan di Nunukan, Kalimantan Utara, Selasa, 30 Maret.

Terlebih, setiap orang yang tiba di Indonesia melalalui penerbangan resmi, meski sudah memegang hasil negatif COVID-19 ketika berangkat dari negara asal, masih ada yang positif COVID-19 ketika dites ulang di Indonesia.

Merujuk data perjalanan WNI dan WNA yang tiba di Indonesia melalui jalur resmi bandara Soekarno-Hatta di Tangerang sejak akhir Desember 2020 hingga 26 Maret 2021, Doni mendapat laporan ada 614 orang dari total 1.974 yang dilaporkan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah melalui dua kali Test PCR oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). 

“Sampai dengan hari ini, mereka yang dinyatakan positif dari luar negeri setelah melalui dua kali swab pcr ada 614 orang yang positif COVID-19. Padahal mereka yang tiba ini membawa dokumen hasil swab negatif,” jelasnya.

Selain itu, BNPB juga memberikan bantuan Rp3 miliar untuk percepatan penanganan COVID-19 di Kalimantan Utara. 

Adapun rincian dukungan yang diberikan tersebut meliputi 20 alat thermometer gun, 2.000 pakaian APD, 2.000 kacamata googles, 2.000 face shield, 50 unit pulse oximeter, 100.000 lembar masker kain, 20.000 swab test antigen dan 2 unit ventilator untuk BPBD Provinsi Kaltara.

Kemudian 50 ribu masker kain, 10 ribu masker medis dan 5.000 swab test antigen untuk BPBD Kabupaten Nunukan.