Bagikan:

JAKARTA - Seorang desainer Belanda memiliki ide untuk meletakkan biji bunga di antara kertas beras, untuk membuat masker yang dapat terurai secara hayati dan dapat ditanam di taman Anda.

Salah satu kekhawatiran sekaligus menjadi pekerjaan rumah yang besar selama pandemi COVID-19 adalah, limbah masker sekali pakai Selain sulit terurai dan rawan menyebarkan virus, masker sekali pakai juga memiliki masalah lain.

Melansir Euronews, masker sekali pakai terurai menjadi mikroplastik yang dapat mencemari makanan dan tubuh kita. Masker sekali pakai yang dibuang sembarangan juga berisiko bagi satwa liar.

Khawatir dengan permasalahan masker sekali pakai di masa pandemi COVID-19, desainer asal Belanda Marianne de Groot-Pons pada Januari lalu mulai mengerjakan konsep masker sekali pakai yang membantu keanekaragaman hayati berkembang.

masker
Ilustrasi. (Instagram/mariebeebloom)

"Idenya adalah untuk mengembangkan dunia. Ini adalah kesempatan Anda untuk membuat lebah bahagia dan mengembalikan sesuatu ke alam," jelas Marianne.

Diberi nama 'Marie Bee Bloom', masker ramah lingkungan ini ternyata laris manis dan menuai banyak permintaan. Hanya dalam lima minggu, dia harus berpindah dari meja dapur tempatnya merakit masker buatannya dan kini mempekerjakan 30 orang.

Untuk saat ini, dia menjual topeng buatannya di Belanda, Belgia, dan Jerman, tetapi dalam beberapa minggu, dia berharap dapat membuka ke seluruh Eropa. Memperluas bisnisnya bukan hanya soal kapasitas.

"Kita harus mencari tahu, bagaimana mungkin dunia bisa berkembang? Karena agak sulit mengirim benih ke tempat-tempat seperti Amerika Serikat, Afrika atau Asia. Tapi saya berharap kita pada waktunya bisa menemukan jalan," tukas Marianne.