JAKARTA - Boleh jadi masker sekali pakai bermanfaat dalam menyelamatkan banyak nyawa manusia selama pandemi COVID-19. Sayangnya, masker ini punya efek samping. Limbahnya, ternyata bisa mengancam kelangsungan hidup satwa liar.
Organisasi Hak Asasi Hewan, PETA menyebutkan tak sedikit satwa yang telah terperangkap kemudian mati karena sampah masker. Seperti dilansir CNA, PETA menyebutkan masker sekali pakai telah mengotori habitat satwa liar. Musababnya masker sekali pakai telah ditemukan tersebar di sekitar trotoar, saluran air, dan pantai-pantai.
"Masker sekali pakai tetap akan berguna selama pandemi COVID-19. Tetapi, ketika kita membuangnya, barang-barang ini dapat merusak lingkungan dan hewan yang berbagi planet dengan kita," kata aktivis PETA, Ashley Fruno.
Kata Ashley contoh kasus lain berbahayanya limbah masker bagi satwa liar sudah banyak terjadi di berbagai negara. Malaysia misalnya, seekor monyet pernah hampir mati ketika mengunyah tali dari masker sekali pakai yang dibuang sembarangan.
Tak hanya itu, ada pula burung camar yang hampir mati di Inggris karena tersangkut tali masker selama seminggu. Namun, layanan penyelamatan satwa liar, RSPCA di kota Chelsford bergerak cepat untuk menyelamatkan burung tersebut dan membawanya ke rumah sakit satwa liar.
"Jelas topeng itu ada di sana selama beberapa waktu dan tali elastis telah mengencang di sekitar kakinya karena persendiannya bengkak dan sakit," kata inspektur RSPCA, Adam Jones.
BACA JUGA:
Sementara itu, dampak terbesar ialah terkait kemungkinan masker sekali pakai dapat mencemari air. Sebab, sudah banyak temuan bahwa bekas masker, sarung tangan, dan alat pelindung lainnya dibuang sembarangan.
Sebelumnya, kelompok penggiat lingkungan OceansAsia lebih dari 1,5 miliar masker sekali pakai telah berada di lautan dunia dalam tahun lalu. Jumlah itu menjadi tanda-tanda bahwa sampah masker sekali pakai menjadi ancaman besar bagi kehidupan lautan dunia.