Bagikan:

JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim telah berhasil menjamin ketersediaan 663 juta vaksin COVID-19 guna mengatasi pandemi. Jumlah vaksin tersebut rencananya akan diberikan kepada 181 juta penduduk Indonesia yang masuk dalam skala prioritas penanganan pandemi.

Ratusan juta dosisi vaksin ini didatangkan pemerintah lewat Kementerian Kesehatan dari sejumlah negara produsen. Sebenarnya, jumlah vaksin yang dibutuhkan RI adalah sebanyak 426 juta vaksin bagi penduduk dengan usia di atas 18 tahun.

Surplus vaksin itu nantinya akan dialokasikan bagi penanganan lanjutan serta pencadangan pemerintah di masa yang akan datang.

“Kami sedang mematangkan kontrak dengan Pfizer untuk bisa mendatangkan 329 juta dosis vaksin,” sebut Menkes dalam rapat dengan Komisi IX DPR-RI hari ini,, Selasa, 12 Januari.

Selain upaya bilateral dengan negara produsen, Indonesia disebut Menkes Budi Gunadi  juga memanfaatkan saluran multilateral melalui COVAX GAVI, yaitu satuan kerjasama internasional pengembangan vaksin COVID-19 di bawah pengawasan World Health Organization (WHO).

Meski demikian, Menkes menyebut langkah strategis itu masih berupa opsi dan belum ada alokasi pengadaan vaksin melalui COVAX GAVI.

Dalam pengerjaan di lapangan, proses vaksinasi 181 juta penduduk dengan estimasi penggunaan 426  juta dosis diperkirakan bakal memakan waktu hingga 15 mendatang.

Adapun, tahap awal vaksinasi nasional akan dimulai pada Rabu, 13 Januari hingga akhir Februari 2021 dengan sasaran 1,48 juta petugas kesehatan. Selanjutnya adalah petugas pelayanan publik sebanyak 17,4 juta orang pada periode Maret hingga April 2021.

Sementara kelompok rentan lanjut usia (lansia), baru akan dilakukan proses vaksinasi menunggu uji klinis keampuhan vaksin Sinovac.

Terpisah, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo hari ini menerima kedatangan 15 juta dosis vaksin Sinovac, yang baru tiba melalui Bandara Udara Soekarno Hatta.

Bersama Menteri Agama Yaqut Qholil Choumas, Doni meninjau langsung proses bongkar muat vaksin yang masuk dalam tahap ketiga pengiriman tersebut.

"Kami terus mengingatkan masyarakat agar tetap patuh dan tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 12 Januari.

Doni menambahkan, pemberian vaksin nantinya juga harus bisa paralel dengan kepatuhan protokol kesehatan dan tidak bisa hanya dilakukan oleh satu orang saja, melainkan seluruh elemen masyarakat.

“Bahwa dengan adanya vaksin ini jangan sampai membuat kita kendor. Vaksin ini harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan,” katanya.

Berikut data lengkap pengadaan vaksin COVID-19 di Indonesia.