Sembilan Bulan Pandemi COVID-19, Limbah Masker di Jakarta Capai 859 Kilogram
Limbah masker (DOK. Dinas Lingkungan Hidup DKI)

Bagikan:

JAKARTA - Sudah sembilan bulan pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia. Selama itu juga, masker ikut menjadi barang keseharian yang digunakan masyarakat mencegah penularan COVID-19.

Khusus di Jakarta, pengumpulan limbah masker bekas pakai selama pandemi COVID-19 mencapai sekitar 859 kilogram. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Andono Warih.

"Selama masa pandemi ini telah berhasil dikumpulkan masker bekas dari rumah tangga sebanyak 859,71 kilogram," kata Andono dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 November.

Andono bilang, selama pandemi, jumlah penggunaan masker sekali pakai seperti masker medis terbilang paling tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya masker bekas yang terbuang bersama dengan sampah rumah tangga.

Untuk memutus rantai penularan COVID-19, Dinas Lingkungan Hidup melakukan pemilahan dan pengumpulan limbah infeksius dari rumah tangga, seperti masker bekas untuk ditangani dengan semestinya.

"Setelah memilah limbah masker, Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan pihak pengolah limbah B3 untuk memusnahkannya," ungkap Andono.

Pemusnahan ini dilakukan agar limbah masker sekali pakai ini tidak dimanfaatkan lagi oleh warga. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit baru, dari virus maupun bakteri yang tertinggal.

Sebagai informasi, hari ini DKI Jakarta memiliki pertambahan 831 kasus COVID-19 baru, sehingga totalnya mencapai 115.174 kasus. Kasus aktif sampai saat ini sebanyak 6.571 kasus.

Sementara, ada pertambahan 1.072 kasus sembuh, sehingga totalnya mencapai 106.189 kasus. Kemudian, kasus positif yang meninggal bertambah 11 orang dan totalnya menjadi 2.414.