JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut terduga terois berinisial HH (sebelumnya ditulis AA) sebagai otak dari kelompok teroris yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur dan Desa Sukasari, Kabupaten Bekasi. AA juga disebut sebagai pendana hingga pengatur teknis dan taktis dalam perencanaan aksi teror.
"Dia yang merencanakan, mengatur taktis dan teknis bersama ZA. Kemudian hadir dalam beberapa pertemuan untuk mempersiapkan kegiatan-kegiatan amaliah ini. Membiayai dan mengirimkan video tentang teknis pembuatan kepada 3 tersangka lainnya," ujar Irjen Fadil kepada wartawan, 29 Maret.
Sementara untuk terduga teroris lainnya memiliki peran yang berbeda. Untuk inisial ZA berperan membeli bahan baku peledak.
"Peran saduara ZA adalah membeli bahan baku dan bahan peledak seperti Aseton, HCL, Termometer, dan aluminium powder, memberitahukan kepada saudara BS cara pembuatan dan cara mencampurkan cairan-cairan yang telah disiapkan tersebut," kata dia.
BACA JUGA:
Untuk terduga teroris lainnya, yakni, BS (ebelumnya ditulis DS) berperan mengetahui pembuatan bahan peledak (handak) dan ikut membuat bersama dengan terduga teroris AJ.
"Peran (AJ) mengetahui dan membantu ZA selama pembuatan bahan peledak, dan bersama BS, mengikuti pertemuan dalam rangka persiapan teror menggunakan bahan peledak," kata dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggerebek kediaman dari terduga teroris yang berada di Raya Condet nomor 1, RT 005 RW 003, Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selain itu, Densus 88 Antiteror juga menangkap seorang terduga teroris di Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Sebab, terduga teroris ini diduga merupakan pemilik bahan peledak.