DPRD: Jakarta Tak Luput dari Ancaman Teroris
Tim Labfor Mabes Polri mencari temuan barang bukti saat melakukan penggerebekan di rumah terduga teroris di Condet, Jakarta Timur/ Antara

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi Nasdem DPRD DKI Wibi Andrino menyebut Jakarta menjadi lokasi strategis bagi kelompok teroris untuk menetap. Hal ini berkaitan dengan penangkapan empat terduga teroris di Jakarta dan sekitarnya. 

"Jakarta memang tidak luput dari ancaman teroris. Sebab, Ibu Kota merupakan wilayah strategis, pusat pemerintahan, dan banyak yang singgah," kata Wibi dalam keterangannya, Selasa, 30 Maret.

Karena itu, masyarakat menurut dia memiliki peran yang sangat penting untuk mengantisipasi kehadiran teroris. Wibi mengajak masyarakat berpartisipasi melaporkan ke aparat berwenang apabila melihat perilaku yang mencurigakan.

"Kita semua punya tanggung jawab yang sama. Dengan kerja sama yang baik, mudah-mudahan aksi-aksi teror tidak terjadi di Jakarta, juga daerah lain," ujar Wibi.

Dalam penangkapan terduga teroris di Condet, Wibi mengapresiasi langkah cepat Polda Metro Jaya bersama Densus 88 Antiteror "Saya mengapresiasi kerja cepat polisi dalam mengamankan Ibu Kota dari ancaman serangan teroris," tuturnya.

Penyergapan Tersangka Teroris di Jakarta

 Densus 88 Antiteror Polri juga menemukan bom panci dari hasil penyergapan 4 tersangka teroris di Jakarta dan sekitarnya. Selain bom panci, ditemukan bahan baku peledak yang disebut polisi bisa untuk membuat 100 lebih bom. 

“Ditemukan juga ada bom panci,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa, 30 Maret.

Empat tersangka teroris yang ditangkap berinisial HH, ZA, AJ dan BS. Polisi menyebut HH adalah motivator, fasilitator dan pendana terkait rencana aksi terorisme. HH ditangkap di Condet, Jakarta Timur. 

“Dia yang mengatur semuanya, (menjelaskan) cara membuat bom dan membiayai pembelian bahan-bahan untuk pembuatan bom. Saudara  HH ini kerjanya setiap hari adalah jual beli kendaraan bermotor,” sambung dia.

Sedangkan tersangka teroris berinisial ZA yang ditangkap di Kabupaten Bekasi berperan merakit bom. Dari kediaman ZA, polisi menemukan bahan peledak. 

“Ada 5 bom botol aktif yang isinya adalah TATP, high explosive. yang ledakannya cukup besar yang sudah siap untuk digunakan,” kata Yusri menjelaskan peledak yang disita dari rumah ZA.

Sementara itu tersangka teroris AJ disebut ikut membantu merakit bom bersama ZA. AJ ditangkap di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. 

“Kemudian satu lagi namanya BS. BS ini kita tangkap di Mal ITC Mangga Dua, Pademangan dengan waktu yang bersamaan. Empat (tersangka teroris) sudah kita tahan dengan perannya masing-masing,” ujar Yusri. 

Saat ini polisi sedang mendalami kaitan empat tersangka teroris dengan FPI, ormas yang sudah dilarang. Sebab ditemukan juga atribut FPI seperti baju dan kartu keanggotaan termasuk poster bergambar wajah Rizieq Shihab. 

“Belum ada hubungannya antara ledakan bunuh diri di Katedral Makassar dengan yang kemarin kita amankan empat (tersangka teroris),” tutur Kombes Yusri.