Sekolah Wajib Dibuka Juli, Tapi Kantin Harus Ditutup, Ekskul Ditiadakan 2 Bulan
Mendikbud Nadiem Makarim (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Sekolah dan satuan pendidikan lainnya wajib dibuka bulan Juli mendatang dengan syarat tertentu. Meski sekolah nantinya sudah dibuka, namun kantin masih harus ditutup. Sedangkan kegiatan olahraga hingga ekstrakurikuler masih dilarang.

Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan di Masa Pandemi COVID-19. 

"Tidak ada aktivitas di kantin, tidak ada olahraga dan ekstrakurikuler, dan kegiatan lain selain pembelajaran, tidak diperkenankan untuk masa transisi dua bulan pertama itu pada saat mulai tatap muka," kata Nadiem dalam konferensi pers virtual, Selasa, 30 Maret.

Namun, kata Nadiem, kegiatan pembelajaran di luar lingkungan seperti guru kunjung itu diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. 

Kemudian, seluruh satuan pendidikan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pertama, ruang kelas harus dibatasi 50 persen dari kapasitas yang ada.

Selain itu, setiap warga sekolah dan satuan pendidikan lainnya juga harus terus memakai masker, sering mencuci tangah menggunakan sabun, dan menjaga jarak selama berada di sana. 

"Masuk tatap muka terbatas ini sama sekali berbeda sama sekolah sebelum pandemi. Tatap muka terbatas itu jauh lebih sedikit muridnya di satu tempat dengan pembatasan jarak yang ketat. Semua harus memakai masker dan tidak boleh ada aktivitas yang menciptakan kerumunan," ungkap Nadiem.

Nadiem melanjutkan, kewajiban PTM ini diterapkan pada sekolah atau satuan pendidikan di mana guru dan tenaga kependidikannya telah divaksinasi COVID-19. Kemudian, sekolah tersebut juga masih harus melayani opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring.

"Jadi, mau tidak mau, walaupun sudah selesai vaksinasi, dan diwajibkan untuk memberikan tatap muka terbatas. Tapi masih harus melalui sistem rotasi. Sehingga harus menyediakan dua-dua opsinya, tatap muka dan juga pembelajaran jarak jauh," ungkap Nadiem.