Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan tak berwenang mencari posisi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. Proses pencarian ini biasanya baru dilakukan ketika penindakan dilakukan.

Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Tessa Mahardika menanggapi tidak diketahuinya keberadaan anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Kaesang dan istrinya, Erina Gudono diketahui baru saja plesiran ke Amerika Serikat dengan jet pribadi yang kemudian menimbulkan polemik.

“Untuk mengetahui keberadaan seseorang itu, tentunya secara undang-undang apabila kita mau tahu posisi segala macam, kan harus ada dasar ya. Menggunakan alat-alat teknologi itu harus ada dasar,” kata Tessa kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 3 September.

“Dalam hal ini mungkin surat perintah penyelidikan atau penyidikan. Dan sampai dengan saat ini belum ada,” sambungnya.

Sementara itu, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengatakan Kaesang Pangarep sebenarnya sudah ada di Jakarta sejak 28 Agustus. Dia bahkan memimpin rapat finalisasi untuk Pilkada 2024 dan menandatangani berkas rekomendasi.

“Hampir setiap haei Mas Kaesang ngantor di DPP PSI. Bila tidak keluar kota, sore atau malam setelah jam kantor, saya secara pribadi selalu bertemu dengan Mas Kaesang berdiskusi tentang persiapan Pilkada 2024,” tegasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan istrinya, Erina Gudono jadi sorotan gara-gara naik pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat. Selain itu, menantu Jokowi tersebut juga mengunggah gaya hidup mewah seperti makan roti Rp400 ribu hingga beli stroller bayi seharga puluhan juta saat di AS. 

Terhadap temuan ini, KPK mengaku akan minta klarifikasi Kaesang. Apalagi, ada dugaan jet pribadi ini difasilitasi pihak lain.

“Surat sedang dikonsepkan, surat undangan,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Agustus.

Alexander menyebut pemanggilan ini sebenarnya mekanisme biasa dan tidak terkait dengan upaya penindakan. Mereka hanya ingin tahu asal duit yang digunakan untuk menyewa jet pribadi yang digunakan Kaesang dan istrinya.