JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Malaysia Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail meminta masyarakat berhenti untuk menyebarkan kabar palsu atau hoaks soal Kuala Lumpur tidak aman bagi wisatawan.
Hoaks itu beredar di media sosial (medsos) tak lama dari warga India terkubur hidup-hidup usai terseret jalanan ambles di Kuala Lumpur.
“Telah menjadi perhatian kita bahwa sementara negara ini fokus pada lubang pembuangan yang mengakibatkan korban jiwa, sejumlah kecil netizen yang tidak bertanggung jawab menyebarkan berita palsu," katanya, dikutip dari The Sun Daily, Minggu 1 September.
Saifuddin mengatakan hoaks tersebut menciptakan kepanikan dan keresahan di tengah masyarakat. Dia menegaskan, ancaman pidana menanti penyebar informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Itu hanya menciptakan kepanikan yang tidak perlu. Saya mendesak ini untuk segera dihentikan. Jika mereka yang bertanggung jawab diidentifikasi, polisi akan mengambil tindakan berdasarkan hukum karena menyebarkan berita palsu yang menyebabkan ketakutan dan keresahan di masyarakat,” tuturnya.
BACA JUGA:
Penyebaran hoaks ini bermula setelah insiden amblesnya Jalan Masjid India di Kuala Lumpur pada 23 Agustus 2024.
Kala itu turis India bernama G. Vijaya Lakshmi, 48 tahun, terjatuh ke dalam lubang sedalam delapan meter saat jalan yang dilaluinya di Kuala Lumpur ambles.
Tim penanggulangan bencana terus berupa melakukan pencarian terhadap keberadaan warga India tersebut, namun hingga saat ini hasilnya masih nihil.
“Biarkan pihak berwenang menjalankan tugasnya tanpa campur tangan dari komentar-komentar yang tidak sah dari netizen,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri di Departemen Perdana Menteri (wilayah federal) Malaysia, Zaliha Mustafa mengumumkan operasi pencarian dan penyelamatan warga India tersebut kini telah beralih ke tahap pencarian dan penyelamatan.