Bagikan:

JAKARTA - Kesalahan sistem membuat tiket pesawat pulang pergi kelas satu maskapai penerbangan Qantas dari Australia ke Amerika Serikat yang biasanya seharga hingga 19.000 dolar AS (Rp295.115.600) tersedia dengan potongan harga hingga 85 persen pada Hari Kamis dalam waktu yang singkat.

Karena kesalahan pengkodean, sekitar 300 orang yang beruntung dapat membelinya di situs web maskapai dengan harga hanya 3.400 dolar AS (Rp52.810.160) per tiket sebelum kesalahan tersebut diperbaiki.

"Sayangnya, ini adalah kasus di mana harga tiket sebenarnya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan," kata Qantas dalam sebuah pernyataan pada Hari Kamis, melansir CNN 27 Agustus.

Koreksi pun dilakukan. Alih-alih membatalkan tiket, Qantas mengatakan akan memesan ulang tiket kelas bisnis untuk pelanggan "sebagai tanda niat baik" tanpa biaya tambahan. Sebagai alternatif, penumpang yang tidak puas dengan kelas bisnis dapat memperoleh pengembalian uang penuh.

Untuk diketahui, biaya penerbangan kelas bisnis dengan Qantas antara Australia dan Amerika Serikat biasanya sekitar 11.000 dolar AS.

Tindakan Qantas ini merupakan tindak lanjut dari kesalahan serupa yang ditangani secara berbeda oleh maskapai tahun lalu.

Agustus lalu, regulator Australia menuduh Qantas dalam gugatan hukum menjual tiket untuk lebih dari 8.000 penerbangan yang telah dibatalkan oleh maskapai tersebut, yang memengaruhi lebih dari 86.000 penumpang.

Pada Bulan Mei, Qantas setuju untuk membayar hampir 80 juta dolar AS untuk menyelesaikan gugatan tersebut, dengan lebih dari 13 juta dolar AS dari jumlah tersebut diberikan kepada pelanggan yang terdampak.

Sang CEO, Vanessa Hudson, mengatakan kepada CNN pada Bulan Juni, perusahaan telah "mengecewakan pelanggan kami," begitu juga dengan para stafnya.

Diketahui, sejumlah maskapai penerbangan juga melakukan kesalahan, menjual tiket premium dengan harga yang sangat salah, meskipun beberapa telah memilih untuk menghormatinya.

Pada tahun 2019, Cathay Pacific menawarkan kursi kelas satu dan bisnis dari Vietnam ke kota-kota Amerika Utara dengan harga hanya 675 dolar AS untuk perjalanan pulang pergi.

Maskapai penerbangan Hong Kong itu menepati kesepakatan itu, dengan mencuitkan #promisemadepromisekept dan #lessonlearnt di akun X-nya.

Namun, tidak selalu demikian. Pada tahun 2010, American Airlines menolak untuk menepati tiket pulang pergi kelas satu dari AS ke Australia, yang bernilai hingga 20.000 dolar AS yang dijual dengan harga kelas ekonomi 1.100 dolar AS. Sebaliknya, maskapai itu menawarkan voucher senilai 200 dolar AS sebagai kompensasi.

Setahun sebelumnya, British Airways juga gagal menepati tiket penerbangan yang dijual secara keliru seharga 40 dolar AS dari Amerika Utara ke India, dan menawarkan voucher senilai 300 dolar AS.