Bagikan:

JAKARTA - Iqbal Ramadhan (28), anak penyanyi senior Machica Mochtar membagikan cerita saat dirinya ditangkap aparat TNI-Polri saat demo di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Agustus, kemarin.

Kejadian bermula saat kericuhan terjadi di pagar samping gerbang DPR telah jebol, sekitar pukul 15.00 WIB.

Iqbal mengaku, dia mencoba melihat dari dekat, karena berpikir ada temannya yang masuk ke dalam halaman DPR.

“Waktu saya baru banget loncat ke dalam pelataran gedung DPR itu, tiba-tiba ada lempar-lemparan batu antara kedua belah pihak. Saya mengamankan diri ke arah kiri,” kaya Iqbal kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat, 23 Agustus

“Saya berpikir, saat lempar-lemparan batu di antara kedua belah pihak, saya berpikir tidak mungkin saya kabur lagi ke arah situ (massa), pasti kena kepala saya sama batu,” sambungnya.

Kemudian, Iqbal menghampiri salah satu aparat berpakai preman untuk meminta bantuan, agar ia dapat keluar dari halaman gedung DPR.

“'Pak, tolongin saya, saya mau keluar, saya takut lemparan batu’. 'Sudah, enggak apa-apa, kamu jalan saja'. Terus, saya sampaikan, 'Pak, saya mendingan di sini daripada saya ke sana, takutnya kena lemparan batu, salah sasaran'. Di saat yang bersamaan, saya melihat teman saya yang saya kira perawakannya dia, itu lagi diamankan, disuruh jongkok, lagi ada intimidasilah,” ujarnya.

Tak lama berselang, ia didatangi kembali pihak aparat, lalu memintanya untuk jongkok. Kemudian dia meminta dirinya membuka celana panjang yang digunakan saat kejadian.

“Buka celana, terus saya lupa. Akhirnya, ada yang menarik rambut saya dari belakang dengan kencang,” ucapnya.

“Terus kepala saya sempat dipukul pakai pentungan sama si baju loreng. Terus, kepala saya sempat dipukul, habis itu kuping saya ditonjok satu kali. Ya saya bilang, 'jangan pakai kekerasan dong!'. Tidak lama berselang, kakinya ke muka saya,” tambahnya.

Saat kejadian, ia mengaku sempat meminta ampun kepada pihak aparat agar tidak terus menerus dipukul.

“Terus saya bilang, 'pak, sakit pak'. Akhirnya, saya dibangunkan, 'ya sudah, ikut saya',” katanya.

Di sepanjang perjalanan ke arah pos polisi, lanjut Iqbal, dirinya kerap dipukul oleh aparat, di beberapa bagian mulai dari perut hingga wajah.

“Saya mendapat banyak kekerasanlah. Perut saya dipukul, muka saya dipukul lagi,” ucapnya.

Iqbal kini telah dibebaskan setelah orangtuanya, Machica Mochtar datang ke Polda Metro Jaya. Machica kepada wartawan mengaku bahwa Iqbal akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa secara medis akibat penganiayaan tersebut.

Kendati demikian Machica belum berencana melaporkan aksi kekerasan tersebut ke pihak berwenang.