Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov mengatakan, Rusia mengundang Palestina untuk menghadiri KTT BRICS yang akan digelar di Kazan pada Oktober mendatang, namun tidak bisa mengundangnya untuk bergabung menjadi anggota.

"Ya," jawab Dubes Tolchenov mengenai undangan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Presiden Mahmoud Abbas, untuk kehadiran Palestina di KTT mendatang, usai pengarahan pers di Jakarta, Selasa 20 Agustus.

Dijelaskan olehnya, sebagai tuan rumah, Rusia dapat mengundang negara mana pun dalam format seperti BRICS Plus, misalnya. Namun, untuk mengundang bergabung sebagai anggota, hal itu harus menjadi keputusan bersama seluruh organisasi

"Rusia tidak dapat mengundang siapa pun bergabung dengan organisasi multilateral, karena kami hanya salah satu negara anggota," jelasnya.

"Undangannya harus dikirim dari seluruh organisasi, dalam hal ini dari BRICS," tandasnya.

Dikatakannya, ada semacam pengaturan atau kesepakatan dalam BRICS mengenai siapa yang diundang untuk bergabung dengan organisasi tersebut.

"Saya tidak tahu, Palestina atau Indonesia atau mungkin Thailand atau negara lain di dunia. Ini harus menjadi kesepakatan internal dalam organisasi, dalam hal ini BRICS," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Abbas mengatakan, Palestina akan diundang untuk menghadiri KTT BRICS, usai dirinya menemui Presiden Putin di Moskow 13 Agustus lalu.

Selain membahas hubungan bilateral kedua negara dan perkembangan situasi di Jalur Gaza, kedua pemimpin juga membahas mengenai forum kerja sama BRICS.

"Kami juga telah membahas BRICS. Kami telah mencapai kesepakatan lisan bahwa Palestina akan diundang (untuk menghadiri forum ini) dalam format 'penjangkauan'," ungkap Presiden Abbas, dikutip dari TASS.

Rusia saat ini memegang Presidensi BRICS selama setahun mulai 1 Januari 2024. Kepresidenan Rusia menampilkan lebih dari 250 acara yang berbeda, dengan KTT BRICS di Kazan pada Oktober 2024 menjadi acara utamanya.

Sejak didirikan pada tahun 2006, organisasi kerja sama BRICS telah mengalami dua fase ekspansi. Pada tahun 2011, Afrika Selatan bergabung dengan kelompok awal, yang meliputi Brasil, Rusia, India dan Tiongkok. Pada 1 Januari 2024, lima anggota baru BRICS resmi masuk, yakni Mesir, Iran, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Ethiopia.