Bagikan:

JAKARTA - Belarusia mengatakan pada Hari Senin, mereka telah mengirim pesawat, pasukan pertahanan udara, dan persenjataan ke perbatasannya dengan Ukraina, sehari setelah Presiden Alexander Lukashenko mengatakan Ia telah mengerahkan hampir sepertiga dari angkatan bersenjata negaranya ke wilayah tersebut.

"Jumlah pasukan telah meningkat secara signifikan, dan saat ini mereka bertugas di perbatasan selatan negara kita," kata Komandan Angkatan Udara dan Pertahanan Udara Belarusia Mayjen Andrei Lukyanovich kepada CTV, melansir Reuters 20 Agustus.

Pasukan penerbangan, rudal antipesawat, dan pasukan radio-teknis dikerahkan ke perbatasan, kata Mayjen Lukyanovich, menurut transkrip yang disediakan di situs web CTV.

Mayjen Lukyanovich mengatakan kepada CTV, Belarusia juga mengharapkan lebih banyak pengiriman pesawat militer dari Moskow tahun ini, sementara Minsk berupaya keras untuk memperkuat sistem anti-drone-nya.

"Fakta bahwa drone adalah wabah abad ke-21 sudah jelas," kata Mayjen Lukyanovich.

"Ini adalah masalah besar, yang, menurut saya, akan kita temukan cara untuk mengatasinya," tandasnya.

Beberapa hari setelah serangan mendadak Ukraina ke wilayah Rusia, Presiden Lukashenko, sekutu setia Presiden Vladimir Putin, menuduh Kyiv melakukan kebijakan agresif dan mengirim lebih dari 120.000 tentaranya ke perbatasan dengan Belarusia.

Ukraina mengatakan tidak melihat peningkatan jumlah pasukan Belarusia di perbatasan dan menyebut pernyataan Presiden Lukashenko sebagai "retorika" yang ditujukan untuk menyenangkan Presiden Putin, yang menggunakan Belarusia sebagai landasan peluncuran untuk memulai invasinya di Ukraina pada Februari 2022.

Moskow menyebut perang itu sebagai "operasi militer khusus." Sementara Kyiv dan sekutunya mengatakan itu adalah upaya imperialis yang tidak beralasan untuk merampas tanah, yang sejak itu telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warga Ukraina mengungsi, mengubah kota-kota menjadi puing-puing.