Bagikan:

JAKARTA - Republik Demokratik Kongo (DRC) berharap menerima dosis pertama vaksin cacar monyet (mpox) minggu depan, menyusul janji dari Amerika Serikat dan Jepang untuk membantu memerangi wabah tersebut, kata menteri kesehatan negara itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu lalu menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun, seiring menyebarnya varian baru yang dikenal sebagai klade Ib dengan cepat di Afrika.

Menteri Kesehatan Samuel Roger Kamba Mulamba mengatakan dalam konferensi pers pada Hari Senin, Jepang dan Amerika Serikat telah menjanjikan vaksin untuk Kongo.

"Kami baru saja menyelesaikan diskusi dengan USAID dan Pemerintah AS. Saya berharap minggu depan kami dapat melihat vaksin tiba," katanya kepada wartawan, melansir Reuters 20 Agustus.

Kedatangan vaksin tersebut akan membantu mengatasi ketimpangan besar yang menyebabkan negara-negara Afrika tidak memiliki akses ke dua suntikan yang digunakan dalam wabah mpox global tahun 2022, sementara vaksin tersebut tersedia secara luas di Eropa dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email kepada Reuters, mereka sedang mempersiapkan untuk menyediakan pasokan vaksin dan jarum suntik mpox bagi Kongo bekerja sama dengan WHO dan mitra lainnya.

Kementerian tersebut "bermaksud untuk menyediakan dukungan sebanyak mungkin", Masano Tsuzuki, kepala bagian divisi pencegahan dan pengendalian penyakit menular".

KM Biologics yang berbasis di Jepang bersama dengan Bavarian Nordic dari Denmark yang membuat Jynneos, merupakan produsen vaksin mpox. Jepang memiliki persediaan vaksin KM Biologics.

Di luar uji klinis, tidak satu pun dari vaksin tersebut tersedia di Kongo atau di seluruh Afrika, tempat penyakit tersebut telah mewabah selama beberapa dekade.

Terpisah, kelompok vaksin global Gavi mengatakan minggu lalu, mereka memiliki hingga 500 juta dolar AS untuk dibelanjakan guna memberikan vaksin ke negara-negara yang terkena dampak wabah mpox yang meningkat di Afrika.

"Gavi telah menawarkan untuk menyediakan vaksin dan kami setuju," kata Menteri Kesehatan Kongo.

Diketuhui, Mpox, infeksi virus yang menyebabkan lesi berisi nanah dan gejala mirip flu, biasanya ringan tetapi dapat mematikan. Dua jenis virus menyebar di Kongo - bentuk virus endemik, klade I, dan cabang klade Ib yang baru.

Virus ini menular melalui kontak fisik yang dekat, termasuk hubungan seksual, tetapi tidak seperti pandemi global sebelumnya seperti COVID-19, tidak ada bukti virus ini menyebar dengan mudah melalui udara.