CDC Afrika Ingatkan Jangan Ada Penimbunan Vaksin di Tengah Wabah Cacar Monyet
Vaksin cacar. (Wikimedia Commons/CDC/James Gathany)

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat direktur badan kesehatan masyarakat Afrika mengatakan, ia berharap penimbunan vaksin, seperti yang terlihat oleh negara-negara kaya selama pandemi COVID-19, tidak akan terulang dengan wabah cacar monyet saat ini.

Cacar monyet, infeksi virus yang biasanya ringan, endemik di negara-negara Afrika seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo dan Nigeria.

Belakangan, cacar ini telah menyebabkan alarm global setelah lebih dari 200 kasus virus yang dicurigai dan dikonfirmasi terdeteksi di setidaknya 19 negara sejak awal Mei, sebagian besar di Eropa. Tidak ada kematian yang dilaporkan sejauh ini.

"Vaksin harus dikirim ke tempat yang paling membutuhkan dan merata, jadi berdasarkan risiko, dan bukan pada siapa yang dapat membelinya," Ahmed Ogwell Ouma dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengatakan pada konferensi pers, dikutip dari I 27 Mei.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di masa lalu telah memperingatkan negara-negara kaya agar tidak menimbun vaksin COVID-19, lantaran mengancam pasokan ke negara-negara miskin di mana tingkat inokulasi rendah.

Komentar Ogwell Ouma muncul sehari setelah para ahli penyakit Afrika Selatan mengatakan, mereka tidak berpikir ada kebutuhan untuk kampanye vaksinasi massal secara global terhadap cacar monyet. Dan, vaksin harus diprioritaskan untuk infeksi mematikan lainnya.

Afrika telah menggunakan vaksin cacar untuk mengelola wabah cacar monyet di masa lalu, katanya, mendesak masyarakat umum untuk menghindari mencari vaksin tersebut dan menguras persediaan untuk mereka yang paling berisiko.

"Prioritasnya adalah pertama petugas kesehatan yang berada di garis depan, dan kemudian masyarakat yang terkena dampak di mana wabah pertama kali ditandai, sebelum mempertimbangkan masyarakat umum," papar Ogwell Oumasid.

"Kami tahu bagaimana menghadapinya dan kami senang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang telah kami bangun dari waktu ke waktu dengan negara-negara yang sekarang mengalami cacar monyet," tandasnya.

Sementara melansir DW, vaksin cacar manusia dinilai WHO juga efektif terhadap cacar monyet. Kedua spesies tersebut terkait tetapi cacar manusia jauh lebih berbahaya.