Perangi Penyelundupan Satwa, Ilmuwan Rancang Hidung Elektronik Terinspirasi dari Kadal
Kadal Shingleback. (Wikimedia Commons/Kasia-aus)

Bagikan:

JAKARTA - Siapa sangka, jika kadal shingleback yang menjadi salah satu spesies laris manis di pasar gelap pedagangan hewan, justru bisa membantu ilmuwan forensik untuk mendeteksi penyelundup satwa liar ilegal.

Meski menjadi pemandangan umum untuk melihat kadal shingleback di Australia, namun di pasar internasional hewan ini menjadi target besar penyelundup.  Perdagangan satwa liar ilegal menghasilkan pendapatan global yang diperkirakan mencapai 19,5 miliar euro setiap tahun.

"Ini adalah masalah bagi satwa liar dan satwa liar di seluruh dunia, tidak hanya di Australia karena dapat menyebabkan kepunahan spesies serta risiko keamanan hayati," kata Dr Greta Frankham, ahli genetika konservasionis di Museum Australia, melansir Euronews.

Membangun dari pekerjaan yang telah dilakukan dengan anjing pelacak, ilmuwan forensik Amber Brown telah melakukan perjalanan ke seluruh Australia untuk mengumpulkan sampel dari reptil ini. 

Amber dan tim kemudian menghabiskan waktu di dalam kotak berventilasi tempat bau kadal-kadal itu dikumpulkan, untuk dianalisis di laboratorium di University of Technology Sydney, Australia

kadahl
Kadal Shingleback. (Wikimedia Commons/Paulr)

Setiap spesies memiliki bau yang unik, yang dihasilkan dari pelepasan senyawa organik ke udara. Mereka bergantung pada apa yang dimakan hewan serta susunan genetiknya. Hidung elektronik dapat mendeteksi senyawa unik ini dan sangat sulit untuk disamarkan.

"Fokus kami adalah deteksi bau, dan ini karena tidak peduli bagaimana Anda terikat, di wadah apa Anda berada, Anda masih memproduksi dan melepaskan bau," jelas Brown.

Ini akan memungkinkan petugas untuk dengan mudah memindai koper dan surat, bahkan mendeteksi produk hewani yang telah digunakan dalam pengobatan atau ornamen tradisional. 

Meskipun penelitian difokuskan pada kadal punggung sirap, untuk saat ini, ia dapat segera digunakan untuk melacak spesies lain yang sangat diperdagangkan. Tim riset yakin, hidung elektronik akan sangat menentukan dalam memberantas perdagangan satwa liar, menjadi 'pengubah permainan' potensial dalam mencegah perdagangan ilegal hewan asli Australia.