Bagikan:

PALEMBANG - Tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel menggagalkan penyelundupan 118 hewan endemik dilindungi asal Indonesia Timur yang diduga akan dikirim Thailand.

"Semua 118 hewan dilindungi ini berasal dari Indonesia Timur di antaranya endemik asal Papua, Maluku dan Papua Barat," kata Kepala Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Rahmat Sihotang, di Palembang dikutip Antara, Rabu, 29 September.

Menurutnya, 118 ekor hewan tersebut berupa, kakatua raja enam ekor, kakatua jambul oranye tujuh ekor, nuri kepala hitam 10 ekor dan satu dalam kondisi mati, burung mambruk dua ekor.

Ada juga burung nuri mazda 22 ekor, nuri hitam 17 ekor, nuri bayan 22 ekor, kadal panama 20 ekor, soa payung 20 ekor, sugar glider tujuh ekor, bajing enam ekor dan satu albino serta garangan dua ekor.

Terbongkarnya dugaan penyelundupan hewan tersebut berawal atas adanya informasi dari masyarakat yang mencurigai mobil bus HiAce dengan nomor polisi B 7084 TDB yang terparkir di Jalan By Pass Soekarno Hatta Palembang.

Atas laporan tersebut pihaknya langsung bergerak mengecek ke tempat kejadian, lalu dibenarkan adanya mobil yang dicurigai tersebut.

Petugas tidak langsung melakukan penggeledahan namun lebih dulu melakukan pemantauan.

Setelah beberapa waktu melakukan pemantauan mobil terlihat tampak bergoyang. Dari sana petugas langsung menggeledah mobil bernopol Jakarta itu. Petugas menemukan puluhan kandang berisikan hewan-hewan tersebut.

"Tidak ada orang dalam mobil tersebut, kemudian mobil itu bergerak-gerak. Setelah dicek di bagian belakang ternyata banyak satwa di dalam sangkar," ujarnya.

Atas temuan tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan supaya bisa dilakukan tindak lanjutnya. 

"Sudah aman di bawah pengawasan BKSDA Sumsel," imbuhnya.

Sementara itu, polisi saat ini tengah menyelidiki terkait informasi pemilik dari kendaraan mobil tersebut termasuk diduga pelakunya.

"Informasi yang dihimpun bersama pihak BKSDA satwa-satwa ini hendak diselundupkan melalui Sumatera Utara lalu dikirim ke Thailand, diduga ada tiga pelaku yang saat ini sedang selidiki petugas," ujarnya.