Bagikan:

JAKARTA - Peristiwa kebakaran masih kerap melanda di Jakarta. Pekan ini, sudah terjadi dua kasus kebakaran di Manggarai, Jakarta Selatan, dan Pejagalan, Jakarta Utara.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Isnawa Adji menyebut, kebanyakan kasus kebakaran terjadi di kawasan permukiman padat penduduk.

Atas dasar itu, Isnawa mengusulkan adanya perbaikan instalasi jaringan listrik dari tower ke rumah-rumah. Usulan ini sudah disampaikan kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Saya sudah sampaikan ke pak PJ dan Sekda jika ada (dana) CSR, ke depan ada pergantian instalasi listrik pada kawasan padat hunian. Kita harus ajak PLN," kata Isnawa kepada wartawan, Kamis, 15 Agustus.

Isnawa memandang, kualitas kabel listrik di kawasan padat penduduk memang sudah tidak layak dan semestinya diganti dengan yang baru.

Mengingat, mayoritas penyebab kebakaran pada wilayah itu adalah korsleting listrik. Sebagai contoh, kasus kebakaran di Manggarai pada Selasa, 13 Agustus lalu diduga oleh warga disebabkan oleh korsleting kabel pengisian daya baterai ponsel.

"Tadi kita dapet infonya ini penggunan nge-charge HP. Ini menurut saya bukan hanya cas HP, tapi beban listriknya sudah tidak sesuai dengan daya listriknya," urai Isnawa.

Hanya saja, untuk pelaksanaannya, Isnawa mengaku Pemprov DKI masih harus memastikan perbaikan instalasi listrik dilakukan di kawasan yang tidak memiliki masalah sengketa tanah.

"Harus kita clean and clear dulu, tanahnya bermasalah atau tidak, atau masih sengketa, bukan milik para penghuninya," ucapnya.

Semetara ini, Isnawa mengimbau para pengurus RT untuk melakukan sosialisasi kepada warganya agar memantau kondisi jaringan listrik di rumah secara berkala.

"Bisa RT-RT itu mengimbau para penghuninya, yang punya kontrakan, yang punya rumah, tolong dicek, terutama di kawasan petakan padat agar mereka sadar secara inisiatif memantau instalasi listriknya. Kalau tidak, gara-gara 1-2 rumah konslet, bisa 1 RW habis, 3 RT habis," pungkas Isnawa.