Bagikan:

JAKARTA - Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengungkap sosok pihak yang ingin mengambil partainya, sebagaimana pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hendrawan, ucapan Megawati ini mengamini apa yang pernah disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Di mana beberapa waktu lalu, Hasto menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih kursi Ketum PDIP.

"Saat itu Sekjen Hasto menyampaikan, ada tokoh politik yang mengutus orang untuk menyampaikan keinginannya menjadi Ketum PDIP yang sekarang dijabat Bu Mega. Ini berarti yang disampaikan Bu Mega merupakan konfirmasi bahwa yang disampaikan Sekjen Hasto sebelumnya bukan info kaleng-kaleng," ujar Hendrawan kepada wartawan, Kamis, 15 Agustus.

Sebelumnya, Hasto memang sempat menghembuskan isu terkait Jokowi akan mengambil alih kursi Ketum PDIP. Isu itu muncul saat Hasto menjadi pembicara dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 April, lalu.

Bahkan, Hasto menyebut, ada seorang menteri powerfull yang ditugaskan untuk menjembatani pengambilalihan kursi Ketum PDIP.

"Kemudian hal yang sama diulang Sekjen Hasto pada 7 April 2024. Saat itu Sekjen mengimbau agar Pak Jokowi berjanji sara terbuka untuk tidak mengambil alih Golkar atau PDIP," lanjut Hendrawan.

Hendrawan lalu menyinggung soal isu pengambilalihan Partai Golkar pasca Airlangga Hartarto mundur sebagai ketua umum. Anggota DPR itu menilai, dinamika politik yang akhir-akhir ini terjadi bukan suatu hal yang mengejutkan.

"Dalam perspektif Teori Permainan (Game Theory), dinamika yang akhir-akhir ini terjadi sesungguhnya bukan hal yang mengejutkan. Untuk sebagian sudah dapat diduga dengan probabilitas cukup tinggi. Harmonisasi dan stabilitas kepentingan membutuhkan sejumlah penyesuaian formasi kepemimpinan di partai-partai koalisi," kata Hendrawan.

Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelumnya menegaskan akan kembali memegang pucuk pimpinan tertinggi partai ini. Hal ini bukannya tanpa sebab. Menurut Mega, dengar-dengar ada pihak yang ingin mengambil PDIP.

Hal ini ditegaskan di sela-sela pengumuman calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota dan gubernur, untuk gelombang pertama di kantor DPP PDIP.

Awalnya Megawati bercerita kalau umurnya sudah 77 tahun dan ingin menghabiskan banyak waktu dengan cicitnya. Di usia segitu seharusnya sudah pensiun. Tapi, Mega ingin lebih banyak menghabiskan banyak waktu dengan keluarga.

"Aku bilang sama Hasto, gua pikirin dulu (jadi Ketum PDIP) Ya. To (Hasto), gue rasanya kepingin juga kumpul sama keluarga ini disuruh jadi ketum lagi, ketum lagi," kata Megawati.

Usai berucap demikian, Megawati kemudian menyinggung ada pihak yang mau mengambil PDIP.

"Udah gitu ada orang mau ngambil pula PDIP. Gile! Nah wartawan tulis, wartawan Gile. Gue mau pensiun, saya kan punya cicit kan, aduh cicitnya lucu banget. Eh, begitu dengar ini (PDIP) akan diambil kayaknya, saya mau jadi ketua umum lagi, hahaha. Keren apa nggak hayo bener nggak," kata Mega disambut tepuk tangan