Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan mengomentari pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut ada upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil alih kursi ketua umum PDIP. 

Airlangga mempersilakan wartawan untuk menanyakan hal tersebut kepada yang bersangkutan. 

"Tanyakan kepada yang memberi statement," ujar Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Rabu, 3 April. 

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, mengungkapkan Presiden Jokowi sempat berusaha meminta Megawati Soekarnoputri menyerahkan kursi Ketum PDIP. 

Hasto mengatakan, saat itu Jokowi menugaskan salah satu menteri kepercayaannya untuk menghubungi guru besar IPDN, Ryaas Rasyid, agar mau membujuk Megawati.

"Ada seorang menteri, ada super powerful, ada yang powerful. Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi," kata Hasto dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Maret. 

Hasto menyebut, Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Megawati agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Jokowi. Alasannya, kata Hasto, Jokowi ingin memiliki kendaraan politik jangka panjang.

"Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Ibu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan," jelasnya