PBB Mengonfirmasi Penyidik Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi Diancam Arab Saudi
Jamal Khashoggi. (Wikimedia Commons/April Brady)

Bagikan:

JAKARTA - Kantor hak asasi manusia PBB mengonfirmasi keakuratan penyataan yang diterbitkan oleh ahli independen, yang memimpin penyelidikan atas pembunuhan Jalam Khashoggi, terkait dengan ancaman seorang pejabat senior Arab Saudi, Rabu 24 Maret.

"Kami mengonfirmasi bahwa detail dalam cerita Guardian tentang ancaman yang ditujukan pada Agnes Callamard adalah akurat," kata juru bicara hak asasi manusia PBB Rupert Colville dalam balasan email kepada Reuters.

"Kantor hak asasi manusia PBB telah menerima pemberitahuan tersebut dari Callamard, juga Dewan Keamanan PBB dan otoritas terkait," tambahnya.

Konfimasi ini berangkat dari surat kabar The Guardian yang sehari sebelumnya, mengutip Agnes Callamard, pakar PBB tentang pembunuhan singkat, yang mengatakan seorang pejabat Saudi telah mengancam dia akan '"diurus', jika dia tidak membatasi keterlibatannya dalam penyelidikan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi

Callamard mengatakan, ancaman itu disampaikan dalam pertemuan Januari 2020 antara pejabat Arab Saudi dan PBB di Jenewa. Dia mengatakan, dia diberitahu tentang insiden itu oleh seorang rekan PBB.

Ancaman yang dituduhkan itu dibuat selama pertemuan antara diplomat Arab Saudi yang berbasis di Jenewa, delegasi Arab Saudi yang berkunjung dan pejabat PBB, The Guardian melaporkan. Setelah pihak Saudi mengkritik pekerjaan Callamard dalam kasus tersebut, surat kabar tersebut melaporkan, seorang pejabat senior Saudi mengatakan dia telah berbicara dengan orang-orang yang siap untuk 'menjaganya.'

agnes callamard
Agnes Callamard. (Sumber: news.un.org)

Pejabat Arab Saudi tidak menanggapi permintaan komentar. Callamard tidak menanggapi saat dihubungi oleh Reuters.

Callamard memimpin penyelidikan PBB atas pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2018 oleh agen Arab Saudi di Konsulat Istanbul, Turki. Dia mengeluarkan laporan pada 2019 yang menyimpulkan, ada 'bukti kredibel' Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan pejabat senior bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi yang merupakan jurnalis dan warga negara Amerika Serikat.

Dia kemudian menyerukan sanksi terhadap aset Pangeran Arab Saudi dan keterlibatan internasional. Pangeran menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan itu, tetapi mengatakan dia memikul tanggung jawab utama karena itu terjadi di bawah pengawasannya.

Callamard yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Amnesty International, mengkritik keputusan Pengadilan Arab Saudi yang memenjarakan delapan orang hingga 20 tahun penjara atas pembunuhan tersebut, dengan menyebut kerajaan 'mengejek keadilan' dengan tidak menghukum lebih banyak pejabat senior. 

Terpisah, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mengambil sikap lebih keras terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi, dengan merilis laporan intelijen yang mengatakan Pangeran Mohammed bin Salman menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.

Pemerintah Arab Saudi menolak temuan tersebut dan menegaskan kembali,  pembunuhan itu adalah kejahatan keji oleh kelompok nakal.