JAKARTA - Parlemen Italia telah menyetujui undang-undang untuk memperbaiki kondisi penjara-penjara di negara itu, di tengah kepadatan dan lonjakan jumlah narapidana yang melakukan bunuh diri.
Kepadatan dan kekurangan staf yang kronis, ditambah dengan teriknya musim panas tahun ini, menyebabkan sedikitnya 65 narapidana bunuh diri sejauh ini sejak awal tahun.
Kasus terbaru narapidana bunuh diri terjadi pada Hari Rabu lalu. Sebagai pembanding, jumlah narapidana yang bunuh diri sepanjang tahun 2023 lalu sebanyak 70 kasus.
RUU tersebut disahkan di parlemen dengan perolehan suara 153 berbanding 89 pada Rabu malam, melansir Reuters 8 Agustus.
Keputusan otoritas Italia tersebut mempekerjakan lebih banyak personel penjara, memungkinkan narapidana untuk melakukan lebih banyak panggilan telepon, menyederhanakan prosedur bagi mereka untuk memperoleh pembebasan lebih awal, meningkatkan fasilitas perawatan masyarakat setelah mereka berada di luar.
Menteri Kehakiman Carlo Nordio mengatakan kepada wartawan, tujuan undang-undang tersebut adalah "apa yang bisa kita sebut sebagai humanisasi penjara".
Sementara, Patrizio Gonnella, presiden organisasi kesejahteraan narapidana Antigone mengatakan, undang-undang tersebut "minimalis" dan tidak banyak membantu mengatasi masalah utama kepadatan penghuni.
Penjara-penjara di Italia menampung sekitar 61.000 narapidana pada akhir Juni, sekitar 10.000 lebih banyak dari kapasitas resmi, menurut data dari Antigone. Pada saat yang sama, terdapat kekurangan yang konsisten hampir 7.000, atau 16 persen, dalam tenaga kerja sipir yang ditentukan, yang diperburuk pada musim panas karena liburan staf.
Masalah tersebut diperparah oleh gelombang panas yang telah menyebabkan suhu mencapai 35 derajat Celsius (95°F) di banyak kota di Italia dalam beberapa minggu terakhir, yang menyebabkan serangkaian protes di penjara.
BACA JUGA:
"Kami belum pernah melihat ketegangan seperti ini sejak epidemi COVID-19," kata Claudia Clementi, direktur penjara Regina Coeli di Roma yang telah menampung lebih dari 1.100 tahanan sejak 2023 dari kapasitasnya yang hanya 628 orang dan, seperti banyak penjara Italia lainnya, tidak memiliki AC.
Italia bukan satu-satunya negara Uni Eropa yang memiliki masalah penjara. Dengan ekonomi yang lemah dan anggaran yang ketat, sistem pemasyarakatan sering kali kesulitan mendapatkan dana bahkan ketika semakin banyak orang yang dipenjara.
Penjara-penjara di Prancis, Yunani, Rumania dan Siprus semuanya memiliki lebih banyak narapidana daripada kapasitas resminya, menurut data Eurostat.