Bagikan:

JAKARTA – Duka masih menyelimuti keluarga balita korban penganiayaan ibu kandung di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Hari ini, Selasa 6 Agustus, korban telah dimakamkan. Usai prosesi pemakaman, Andreas salah satu anggota keluarga menceritakan bila ayah korban, atau suami dari pelaku pada saat kejadian tidak ada di tempat karena berurusan dengan hukum atas kasus penggelapan.

Andrea mengatakan, ibu korban yakni Yunita, pelaku aniaya anak kandung, menganiaya sang buah hati diduga karena depresi pascasuaminya ditahan di Polres Metro Depok.

Dirinya menyebut, perilaku Yunita mulai terlihat aneh setelah seminggu ditinggal suaminya ditahan Polres Metro Depok.

“Setelah seminggu, beliau sudah tidak normal lagi, dia mulai di kamar menyendiri, pintu tidak dibuka, padahal anaknya nangis terus,” kata Andrea saat ditemui di rumahnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Agustus.

“Tapi kadang-kadang, tiap mau menjelang maghrib ngoceh-ngoceh tidak jelas, ngatain mertuanya yang tidak tidak. Jadi setiap kebutuhan anaknya, selalu teriak butuh pampers atau susu, kita berikan untuk anaknya,” sambungnya.

Seiring berjalan waktu, lanjut Andreas, Yunita semakin memburuk. Ia menduga obat yang biasa rutin diminumnya telah habis.

“Jadi bulannya dia memang harus tebus obat. Di saat ada suaminya, suaminya yang rutin tebus obat tiap bulan untuk istrinya. Setelah suaminya di Polres, setop untuk obatnya, akhirnya nge-blank,” ucapnya.

Andrea juga menyebut, Minggu 4 Agustus, lalu itu adalah puncak dari perilakunya yang sangat berlebihan. Anaknnya dibanting ke lantai. Bahkan dilakukannya tidak hanya sekali.

“Terus sampai ruang tengah, diinjak juga, dibanting, sampai keluar rumah dibanting. Jadi akhirnya kita bawa ke Rumah Sakit (akhirnya meninggal dunia),” tutupnya.

Seorang ibu berinisial YN (34) membanting anak kandungnya yang berusia 5 tahun hingga tewas di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kepolisian pun ambil tindakan.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun ia tidak menjelaskan secara detil kejadian dan kronologis kejadian tersebut. Ia hanya memastikan jika ibunda korban atau pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian.

“Jadi untuk sementara ini, kita sudah mengamankan ibu (pelaku),” kata Nurma kepada wartawan di gedung Tribata, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Agustus.

Nurma juga mengatakan hingga saat ini terduga pelaku tengah dilakukan pemeriksaan oleh tim unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, guna mengetahui motif dari tindakan keji tersebut.

“Masih didalami. Karena memang ibunya sudah kita amankan,” tutupnya.