Anak Buah Anies Yakin Formula E Tahun 2022 Bisa Bangkitkan Ekonomi Indonesia
Aspal yang diuJicobakan untuk perhelatan Formula E di kawasan Tenggara Monas, Sabtu (22/2/2020). (ANTARA/ HO- OC Formula E)

Bagikan:

JAKARTA - Formula E resmi ditunda selama dua tahun hingga hingga 2022 akibat pandemi COVID-19. BUMD penyelenggara Formula E, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yakin gelaran Formula E nantinya bakal membangkitkan kondisi perekonomian.

Project Director Sportainment PT Jakpro M. Maulana menjelaskan, secara material, ajang balap mobil bertenaga listrik ini bisa menjadi pemicu kebangkitan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Penyelenggaraan event Jakarta Eprix 2022 akan menjadi salah satu trigger bangkitnya kembali ekonomi Jakarta dan Indonesia yang terpuruk akibat pandemi global COVID-19. Akan banyak orang dari dalam dan luar negeri yang datang ke Jakarta, berbelanja di Jakarta, dan menginap di Jakarta," kata Maulana dalam keterangannya, Selasa, 23 Maret.

Menurutnya, ada juga keuntungan gelaran Formula E dari sisi nonmaterial. Maulana menyebut nama Ibu Kota akan dikenal dunia karena Formula E disiarkan oleh televisi mancanegara.

"Bayangkan, jutaan orang akan menikmati perhelatan ini, termasuk warga negara dunia lainnya yang menonton melalui siaran televisi internasional," ujar dia.

Maulana juga menjelaskan alasan Pemprov DKI tak bisa menarik uang commitment fee yang telah dibayar tiap tahun. Padahal Formula E resmi ditunda hingga 2022. Ratusan miliar rupiah tersebut tidak bisa ditarik kembali karena Formula E tak dibatalkan.

"Kita tidak mau membatalkan Formula E di Jakarta, hanya menunda saja. Karena itu, commitment fee yang sudah dibayarkan akan digunakan untuk pelaksanaan event ini 2022 nanti," tutur Maulana.

Maulana menjelaskan, commitment fee adalah uang yang lazim dibayarkan oleh kota sebagai tuan rumah kejuaraan internasional, seperti ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut.

Lagipula, menurutnya, commitment fee akan dipergunakan untuk pembiayaan logistik acara, biaya penginapan para pembalap dan timnya yang jumlahnya hampir 2.000 orang, pembuatan tribun acara, hadiah bagi para pemenang, hingga biaya sertifikasi event ini agar sesuai dengan standar Internasional.

"Termasuk juga untuk biaya airtime televisi Internasional yang menyiarkan kegiatan ini secara langsung, di mana wajah Jakarta akan tampil di dalamnya dan menjadi sorotan dunia," jelas dia.