JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) mengeluarkan hasil survei terkait peta kekuatan bakal calon Gubernur Sumatra Utara pada Pilkada 2024. Hasilnya, nama Nikson Nababan, Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution berada di tiga teratas puncak elektabilitas sebagai cagub Sumut.
Direktur Eksekutive PSI Mahendra Zaeni, memaparkan, dalam survei yang menyasar pada tingkat popularitas (terkenal), akseptabilitas (diterima), dan elektabilitas (dipilih) bagi para bakal calon kepala daerah Sumatera Utara, nama Wali Kota Medan, Bobby Nasution paling populer dengan tingkat pengenalan mencapai 89,3 persen.
Disusul mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang memiliki tingkat popularitas mencapai 84,6 persen, dan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan sebesar 82,2 persen.
"Namun popularitas untuk Nikson Nababan dan Edy Rahmayadi bersifat sosiometrik, di mana popularitas sosiometrik muncul dari daya tarik individu, yang disukai karena berbagai sifat baiknya," ujar Zaeni dalam keterangannya, Minggu, 4 Agustus.
Misalnya, lanjut Zaeni, karena dia memiliki kemampuan personal, memiliki empati dan sering membantu orang lain. Sedangkan tingkat popularitas Bobby Nasution masuk dalam sifat popularitas perceived.
Perihal ini, kata Zaeni, Bobby terkenal, tapi jarang disukai karena reputasinya yang kurang positif. Contohnya, Bobby lebih dikenal karena pemberitaan tentang dugaan kasus korupsi, dianggap suka marah-marah, dan lainnya.
Sementara popularitas sosiometrik yang dimiliki Edy Rahmayadi dan Nikson ini, menurut Zaeni, mengarah pada satu konstruksi kesukaan atau akseptabilitas.
Di mana tingkat kesukaan atau akseptabilitas dari Nikson Nababan paling tinggi hingga di angka 88,2 persen.
Lalu, disusul Edy Rahmayadi 70,2 persen, dan Bobby Nasution yang popularitas bersifat perceived memiliki tingkat akseptabilitas yang paling rendah di angka 43,7 persen.
Lebih lanjut, Zaeni menjelaskan, survei juga didasarkan pada simulasi dengan pertanyaan terbuka secara spontanitas pada responden untuk mengukur pilihan top of mind responden terhadap tokoh pilihannya sebagai Gubernur Sumatra Utara.
"Hasilnya, Nikson Nababan menempati tingkat elektabilitas paling tinggi sebanyak 27,2 persen. Disusul Edy Rahmayadi dengan raihan sebesar 19,3 persen dan ketiga Bobby Nasution 14,2 persen," jelas Zaeni.
Ketiga nama tersebut berada di tiga teratas puncak elektabilitas sebagai cagub Sumut. Adapun nama lain cagub Sumut masih di bawah 10 persen top of mind-nya yaitu Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck) di urutan keempat dengan 9,3 persen dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di urutan kelima 8,9 persen.
"Responden lantas disodorkan 5 nama tersebut dan ditanya mana cagub yang akan dipilih pada Pilgub Sumut 2024. Hasilnya, Nikson Nababan mendapat dukungan keterpilihan 27,3 persen, disusul Edy Rahmayadi 22,8 persen, Bobby Nasution 16,4 persen, Musa Rajekshah 10,4 persen, Ahok 9,8 persen, dan tidak memilih sebanyak 13,3 persen," beber Zaeni.
Survei PSI juga mengukur indikator tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bakal cagub Sumut untuk memimpin provinsi. Hasilnya tingkat kepercayaan (trust) masyarakat pada Nikson Nababan tertinggi yakni 78,3 persen, lalu Edy Rahmayadi dipercaya 77,8 persen responden, sedangkan Bobby Nasution di percaya 46,7 persen responden.
Zaeni mengatakan, hasil penilaian masyarakat itu didasarkan pada pengalaman kepemimpinan di daerah bagi bakal calon gubernur. Di mana Nikson Nababan punya pengalaman dua periode sebagai Bupati Tapanuli utara, kemudian Edy Rahmayadi pengalaman satu periode memimpin Sumut, sedangkan Bobby Nasution baru satu periode menjabat sebagai walikota Medan.
Survei lantas membuat simulasi head to head antara Nikson Nababan versus Bobby Nasution. Tingkat elektabilitas Nikson unggul tipis di angka 47,3 persen, sementara Bobby Nasution di angka 42,4 persen, dan yang tidak memilih 10,3 persen.
Pada simulasi head to head antara Edy Rahmayadi versus Bobby Nasution, angka keterpilihan Edy mencapai 37,6 persen sedangkan Bobby 31,2 persen dan tidak memilih sebanyak 31,2 persen.
BACA JUGA:
Survei PSI dilaksanakan pada 19-31 Juli 2024 dengan melibatkan 1.680 masyarakat Provinsi Sumatra Utara yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap di Pemilu 2024 melalui wawancara tatap muka.
Pengambilan sampel dengan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,38 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen .