JAKARTA - Politikus PDIP Eriko Sotarduga memaklumi banyak partai politik (parpol) yang mendukung Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution sebagai calon gubernur (cagub) di Pilgub Sumatera Utara. Sebab umumnya, kata Eriko, partai-partai bersikap pragmatis lantaran ingin menang, kecuali PDIP.
"Pertama, tentu itu kan soal pilkada pilihan masing-masing partai. Itu adalah otonomi dari masing-masing partai, hak dari masing-masing partai. Dan kami memahami, karena kenapa? Tentu setiap partai mau menang, nggak ada yang mungkin mau kalah," ujar Eriko kepada wartawan, Senin, 15 Juli.
Kedua, lanjutnya, hasil Pilkada akan berpengaruh pada perolehan suara parpol di lima tahun yang akan datang. Ketiga, pengaruh terhadap calon pemimpin baik presiden, wakil presiden ataupun menteri.
"Kenapa? Karena berdasarkan dari kejadian-kejadian atau dari kondisi yang lalu, kan begitu. Bahwa kemungkinan kepala daerah itu menjadi presiden, wakil presiden menjadi pimpinan negara itu sangat besar. Kemudian juga pimpinan-pimpinan daerah itu bisa nanti menjadi menteri di periode yang akan datang, dan itu juga menjadi prospek untuk jadi pimpinan negara di periode berikutnya juga. Jadi ini menjadi satu kawah candradimuka dari persiapan pemimpin-pemimpin yang akan datang," jelas Eriko.
"Jadi kenapa setiap partai ingin menang? Nah, kalau mau dikatakan jujur bahwa partai-partai pasti pragmatis umumnya mayoritas partai. Kecuali, kecuali nih, PDI Perjuangan untuk Sumatera Utara," sambungnya.
Eriko menegaskan, PDIP bisa mengusung cagub dan cawagub sendiri di Pilkada Sumut 2024. Sejauh ini, kata dia, sudah ada dua nama kandidat yakni mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.
"Jadi kita pasti mencalonkan sendiri dan sudah ada calonnya, kan sudah disampaikan oleh Ketua DPD. Apa namanya, siapa gubernur sekarang, Edy Rahmayadi dan Nikson Nababan," pungkasnya.