JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengatakan inovasi digital telah memperkuat perumusan kebijakan ekonomi syariah untuk tumbuh inklusif dan berkelanjutan.
"Bank Indonesia berkomitmen membangun ekosistem riset yang andal dan mengadopsi keunggulan digital untuk mendorong terobosan inovasi kebijakan ekonomi dan keuangan syariah ke depan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, dikutip dari Antara, Senin 5 Agustus.
Untuk memperkuat digitalisasi ekonomi dan keuangan sesuai prinsip syariah, Perry menekankan tiga hal penting.
Pertama, memperkuat aspek kewirausahaan dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah, dengan mengembangkan industri halal melalui digitalisasi proses sertifikasi halal dan memfasilitasi e-commerce untuk penjualan produk halal, mendorong tumbuhnya crowdfunding syariah, dan penguatan data analytics serta market research untuk perumusan kebijakan strategis.
Kemudian, orientasi bagi kemanfaatan masyarakat luas melalui pengembangan inklusi keuangan melalui perluasan akses kepada lembaga keuangan Islam menggunakan platform digital dan penguatan program literasi digital.
Ia juga menekankan perlunya mendorong adopsi dan adaptasi teknologi serta inovasi digital melalui pengembangan produk dan jasa keuangan syariah berbasis digital dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML).
Hal tersebut disampaikan Perry dalam Konferensi Internasional Journal of Islamic Economics and Finance dan Call for Papers ke-10 dengan tema "Promoting Inclusive and Sustainable Growth with Sharia Economy amid the Age of Digitalization and Global Uncertainty" di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Konferensi Internasional dan Call for Papers Journal of Islamic Economics and Finance (JIMF) bertujuan untuk mengembangkan ekosistem riset dan mendorong pertukaran gagasan ilmiah dalam perumusan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah.
BACA JUGA:
Sejak 2023, JIMF telah meraih peringkat Q2 terindeks Scopus dan pada 2024 kinerja JIMF kian membaik, ditunjukkan oleh capaian "the Top 1 Scopus journal ranking in Indonesia" dan "Top 2 in the Asia-Pacific under Islamic economics and finance category".
JIMF 2024 merupakan bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Keuangan Digital dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDIxKKI) yang berlangsung pada 1-4 Agustus 2024 di Jakarta.