Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan pada Hari Minggu, jumlah pasien yang didiagnosis terinfeksi virus West Nile meningkat menjadi 710 orang.

Sementara, jumlah korban tewas mereka yang terinfeksi virus tersebut telah mencapai 46 orang, sejak wabah dimulai Bulan Juni, menurut kementerian, melansir The Times of Israel 29 Juli.

Demam West Nile sebelumnya telah terjadi di Israel. Biasanya, itu terjadi antara Bulan Juni hingga November. Tahun ini, kejadiannya dimulai lebih awal dari biasanya, kemungkinan karena perubahan iklim di Israel dan di seluruh dunia.

Demam West Nile adalah penyakit yang disebabkan oleh virus West Nile. Virus ini terutama ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, khususnya spesies nyamuk yang memakan burung. Virus ini tidak menyebar dari orang ke orang.

Mengutip JNS, orang-orang di Israel bagian tengah dan Tel Aviv yang lebih luas sangat berisiko tertular penyakit tersebut, karena kelembapan yang tinggi menciptakan tempat berkembang biak yang baik bagi nyamuk yang menyebarkannya, menurut kementerian tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 80 persen orang yang terinfeksi virus West Nile tidak menunjukkan gejala.

Sedangkan sekitar 20 persen lainnya mungkin mengalami berbagai gejala, termasuk demam, sakit kepala dan nyeri tubuh.

Sementara, kurang dari 1 persen dari mereka yang terinfeksi akan mengalami kemungkinan komplikasi langka seperti radang otak akut atau meningitis.

Pihak berwenang Israel telah mendesak pejabat kesehatan untuk meningkatkan pemantauan dan upaya pemberantasan nyamuk, seraya mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan.