JAKARTA - Sebanyak 10 orang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi korban pengeroyokan dan perampokan sejumlah barang berharga, yang dilakukan oleh kakak kelas dan alumni dari sekolah tersebut.
Dari keterangan AT, salah satu korban, mengatakan bila dirinya sempat dikumpulkan bersama di Rusun Pulo Jahe. Di lokasi tersebut, juniornya dipaksa minum minuman keras (miras) sebelum diperintahkan menyerang pelajar dari sekolah lainnya.
"Dicekoki arak, kemudian ditampar, ditendang juga. Ada barang diambil seperti jam, jaket, handphone dan sepatu," ungkap AT kepada wartawan, Jumat, 26 Juli.
Kejadian berawal ketika para pelajar kelas 1 SMK Malaka Budi Utomo pulang sekolah. Kemudian mereka bertemu dengan kakak kelas yang sudah diberhentikan dari sekolahnya.
Kemudian, pelaku berinisial M bersama 6 temannya mengajak 10 korban untuk ‘nongkrong’ bersama. Kemudian 10 korban tiba-tiba dikeroyok oleh pelaku inisial M dan rekan-rekannya tanpa sebab yang jelas.
Pengeroyokan itu terjadi di Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Pelaku merupakan kakak kelas para korban yang sudah dikeluarkan atas dugaan kasus tawuran.
BACA JUGA:
Sebelum dikeroyok, para korban juga sempat dicekoki miras jenis arak hingga beberapa botol oleh pelaku.
Setelah para korban mabuk, pelaku memerintahkan mereka menyerang pelajar dari kelompok sekolah lainnya.
"Kita disuruh serang (tawuran) BPSK. (pelajar) BPSK lagi ‘nongkrong’, kita langsung disuruh tubruk (penyerangan tawuran), sempat ketemu dan ribut (tawuran)," kata AT.
Hingga akhirnya kepolisian ada di lokasi kejadian dan berhasil mengamankan para pelajar tersebut ke Polsek Duren Sawit.
Namun lantaran lokasi kejadian pengeroyokan masuk ke wilayah Cakung, 10 pelajar korban plonco dibawa ke Polsek Cakung untuk membuat laporan Kepolisian.