JAKARTA - Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bambang Susanto meminta Anies Baswedan untuk segera melakukan uji kelayakan dan kepatutan (UKK) atau fit and proper test sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Meski telah diusulkan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta menjadi cagub DKI, Anies belum mendapatkan surat rekomendasi pengusungan secara resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.
"Pak Anies pun sampai sekarang memang belum dijadwalkan untuk UKK. Belum ada jadwal UKK Pak Anies. Jadi, kita harapkan segera bagaimana komunikasi yang instens, mestinya kalau segera UKK, ya segera UKK," kata Bambang di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin, 22 Juli.
Bambang menegaskan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tetap harus mengikuti prosedur pendaftaran yang berlaku di Desk Pilkada DPP PKB meski telah digadang DPW menjadi calon Gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh partai yang diketuai Muhaimin Iskandar tersebut.
"Itu sebatas usul (DPW) yang disampaikan ke DPP. Tapi mekanisme tahapan prosesnya di DPP harus melalui UKK. Nanti harus melalui desk pilkada untuk penggodokan kemudian dia diputuskan. Itu belum sampai ada di situ," jelas Bambang.
Sebagai informasi, PKB belum mengeluarkan rekomendasi pengusungan kepada Anies menjadi cagub DKI Jakarta. Begitu juga dengan Partai NasDem, meski sudah mengumumkan akan mengusung Anies.
Kini, baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS yang telah mendeklarasikan akan mendukung Anies sebagai cagub DKI Jakarta dengan memasangkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman sebagai cawagub.
BACA JUGA:
Anies Baswedan pun tak ambil pusing dirinya sampai saat ini belum menerima rekomendasi pengusungan secara resmi dari PKB dan Partai NasDem. Menurut Anies, dirinya masih memiliki cukup waktu untuk mendapat rekomendasi partai agar bisa mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta pada masa pendaftaran tanggal 27-29 Agustus mendatang.
"Masih panjang. Kalau deadline hari ini, mungkin sudah pendek. Masih panjang, kita mengalir," kata Anies di kantor DPW PKB, Jakarta Pusat, Minggu, 21 Juli.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengklaim dirinya lebih fokus merumuskan solusi untuk menyejahterakan masyarakat Jakarta jika nantinya resmi berkontestasi dalam Pilkada 2024.
Menurut Anies, kondisi perekonomian di Jakarta cukup memberatkan masyarakat, terutama pada kalangan keluarga dengan ekonomi bawah.
"Kondisi sedang penuh dengan tantangan. Nah itu yang menjadi fokus saya, itu yang menjadi perhatian utama, sehingga kita bisa mengembalikan kesejahteraan, bisa mengembalikan kemajuan dan mengembalikan kebahagiaan, mudahan menjadi berkah," jelas dia.