Bagikan:

JAKARTA - Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi selesai menjalani uji kelayakan dan kepatutan (UKK) atau fit and proper test sebagai calon Gubernur Sumut dari PKB.

Wali Kota Medan Bobby Nasution, pada 4 Juni lalu, juga telah menjalani UKK sebagai cagub Sumut yang bakal diusung PKB.

Lalu, siapa yang akan dipilih PKB untuk dimajukan dalam Pilkada 2024 Sumut? Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri mengaku pihaknya belum bisa memutuskan saat ini.

"Dua-duanya tentu berpeluang. Nanti akan diambil keputusan apakah rekomendasi apakah akan diberikan kepada si A si B itu nanti akan kami informasikan kemudian," kata Hanif di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Juni.

Dalam proses UKK, Desk Pilkada PKB meminta para bacakada menyampaikan visi dan misinya terkait pembangunan daerah masing-masing. Bacakada juga diminta menyampaikan strategi pemenangan yang akan ditempuh guna memenangkan kontestasi.

Kepada Bobby dan Edi, PKB turut mempertanyakan strategi pemenangan yang akan dijalankan hingga sejauh mana konfigurasi politik yang berkembang di Sumut saat ini.

"Dari UKK ini kami sudah mendapat gambaran secara lebih mendalam mengenai profil masing-masing kandidat, potensi pemenangannya, dan visi misinya, dan sebagainya," jelas Hanif.

Di satu sisi, PKB juga masih membutuhkan partai politik lain untuk berkoalisi demi bisa mengusung cagub-cawagub pilihannya di Pilgub Sumut.

Oleh karena itu, saat menentukan siapa yang dipilih, PKB terlebih dulu memberikan surat tugas bagi kandidat cagubnya untuk mencari parpol lain yang bersedia untuk membangun koalisi. Setelah itu, surat rekomendasi pengusungan dikeluarkan.

"Tapi kita akan rapat dulu di desk pilkada sebelum memutuskan di Sumut ini rekomendasi akan diberikan kepada siapa," imbuhnya.