Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) bulan lalu mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah stasiun metro dan tremnya pada tahun 2024.

Proyek perluasan tersebut merupakan bagian dari strategi ekonomi yang lebih luas yang diluncurkan selama pertemuan Dewan Eksekutif Dubai.

Pertemuan tersebut diketuai oleh Sheikh Maktoum bin Mohammed, Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan dan Wakil Pertama Penguasa Dubai.

Dubai saat ini memiliki 55 stasiun Metro - 35 di jalur merah dan 20 di jalur hijau - serta 11 halte trem, menurut situs web Otoritas Jalan dan Transportasi Dubai, yang mengoperasikan jaringan kereta api emirat tersebut.

Jumlah ini akan ditingkatkan menjadi 96 stasiun yang membentang sepanjang 140 kilometer pada tahun 2030, kata pernyataan Kantor Media Dubai.

"Ditujukan untuk mencakup 140 stasiun di atas 228 kilometer persegi pada tahun 2040," kata pernyataan itu, dilansir dari The National News 10 Juli.

Proyek perluasan tersebut merupakan kunci bagi upaya untuk mengembangkan area di sekitar stasiun Metro Dubai guna mendukung visi emirat tersebut untuk 'kota 20 menit'.

Cetak biru tersebut mencakup peningkatan porsi transportasi umum hingga 45 persen, pengurangan emisi karbon hingga 16 ton per kapita, peningkatan kualitas ruang publik untuk mendorong pejalan kaki, dan peningkatan area yang teduh.

Rencana aksi tersebut juga akan difokuskan pada peningkatan populasi area di sekitar stasiun dan peningkatan jumlah ruang hunian, komersial, kantor, dan layanan di sekitar Metro, menarik pengguna, dan meningkatkan ruang ekonomi.

Pekerjaan pada Jalur Biru Metro Dubai akan dimulai tahun ini, menurut Otoritas Jalan dan Transportasi (RTA) pada Bulan Februari.

Ditetapkan untuk mengubah wilayah timur laut kota, proyek senilai 18 miliar dirham UEA tersebut akan menampilkan 14 stasiun dan menambah 30 km jaringan Metro, lebih dari setengahnya berada di bawah tanah.

"Tahun ini akan menjadi saksi dimulainya pelaksanaan proyek Jalur Biru Metro Dubai," jelas Direktur Jenderal RTA Mattar Al Tayer.

Al Tayer mengatakan, Metro menyumbang proporsi terbesar pengguna angkutan umum, transportasi bersama, dan taksi tahun lalu, sebesar 37 persen.

RTA mengatakan, gabungan jumlah penumpang transportasi umum dan mobilitas bersama, termasuk Dubai Metro, trem, bus, transportasi laut, dan taksi mencapai sekitar 702 juta, naik 13 persen dari 621,4 juta pada tahun 2022.

Setelah selesai, Blue Line akan menghubungkan lima wilayah perkotaan utama Dubai, Bur Dubai dan Deira, Downtown dan Business Bay, Dubai Silicon Oasis, Dubai Marina dan JBR serta Expo City Dubai.

Diketahui, proyek ini dijadwalkan selesai pada tahun 2029, bertepatan dengan ulang tahun ke-20 Dubai Metro.