JAKARTA - Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku partainya belum memutuskan sikapnya dalam mengusung calon gubernur-wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat, meski telah diajak Partai NasDem ikut mengusung Ilham Akbar Habibie.
Syaikhu mengaku keputusan dukungan PKS di Pilgub Jabar paling lambat ditentukan awal bulan Agustus. Hal ini diungkapkan Syaikhu usai mengadakan pertemuan dengan pengurus Partai NasDem dan Ilham yang merupakan putra Presiden ke-3 B.J. Habibie itu.
"Kita nanti buat deadline disepakati bersama, apakah sampai akhir Juli atau awal Agustus. Nanti, dari situ kita akan bisa menyepakati kira-kira siapa formulasi yang akan dimajukan dari PKS maupun dari NasDem," kata Syaikhu di Kantor DPP NasDem, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Juli.
Syaikhu mengaku PKS punya satu kesepakatan yang sama dengan visi-misi Ilham Habibie maju di Pilgub Jabar, yang salah satunya ingin mengembangkan sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045.
"Ini yang sangat menarik, apalagi saya kira beliau, dalam hal ini memang kita kenal dari trahnya Habibie, ini yang betul-betul sangat expert dalam SDM. Sehingga, ini sangat diperlukan untuk ke depan bisa langsung berkiprah menjadi tokoh-tokoh bangsa ini, melanjutkan kepemimpinan Habibie," tutur Syaikhu.
Hanya saja, Syaikhu mengaku partainya masih perlu mendetailkan kesepakatan koalisi bersama NasDem di Pilkada Jabar. Alasan PKS belum resmi menyatakan dukungannya pada Ilham di Pilgub 2024 provinsi Jabar karena PKS menginginkan ada kesamaan arah politik dalam pilkada di Jabar dan DKI Jakarta.
"Jawa Barat ini akan sangat terkait relasinya dengan DKI. Oleh karena itu, juga memutuskan Jawa Barat ini mungkin nanti akan terkait juga dengan memutuskan hal-hal yang di DKI. Sekali lagi, ini kita akan dalami lebih lanjut dalam pembahasan-pembahasan ke depan," urai Syaikhu.
Sebelumnya, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengaku partainya membutuhkan parpol lain untuk berkoalisi dalam Pilgub Jabar tahun ini. Sehingga, NasDem mengajak PKS yang memiliki 19 kursi di Pileg DPRD Jabar untuk ikut mengusung Ilham. Lagipula, Hermawi memandang PKS cocok untuk kembali berkoalisi dengan NasDem seperti Pilpres 2024 lalu.
"Kedatangan kami disini untuk bersilaturahmi, saling melengkapi. PKS meskipun banyak sekali kursinya di Jawa Barat, tetap tidak cukup. Apalagi NasDem yang cuma 8. Jadi, kalau kita bisa mengulangi success story koalisi 01, kenapa tidak?" ungkap Hermawi di lokasi yang sama.
BACA JUGA:
Menurut Hermawi, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi strategis bagi parpol untuk mengusung calon gubernur-wakil gubernurnya. Hermawi berharap PKS bisa segera menyatakan kesetujuannya untuk berkoalisi di Pilgub Jabar.
"Jawa Barat ini kan kita harus kompatibel. PKS dengan kursi yang begitu banyak pun tidak cukup sendiri, apalagi NasDem. Jadi kita akan terus membangun kebersamaan ini sampai pada titik kita punya kesepakatan bersama," tambahnya.