Bagikan:

JAKARTA - Pertamina Patra Niaga perkenalkan produk bahan bakar hijau dengan energi terbarukan seperti Pertamax Green 95 dan bioenergi untuk menyiapkan transisi energi “hijau” dalam pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

“Sebagai pengelola energi nasional, kami terus bertanggung jawab untuk menghadirkan produk bahan bakar dengan energi terbarukan seperti Pertamax Green 95 dan bioenergi untuk menyiapkan transisi energi 'hijau' di Indonesia,” ujar VP Marketing Strategy Pertamina Patra Niaga Indra Edi Santoso dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Kamis 18 Juli.

Kehadiran kedua produk tersebut ia yakini dapat menjawab penyediaan energi bersih hingga pelosok Indonesia.

Indra mengatakan bahwa akselerasi penggunaan energi hijau di Indonesia perlu didukung dengan pembangunan infrastruktur hilir dan penyediaan bahan bakar yang bersih secara masif.

Lebih lanjut, Indra menjelaskan bahwa infrastruktur hilir lain yang telah dihadirkan oleh Pertamina Patra Niaga adalah Green Energy Station (GES), charging station untuk mobil listrik, dan battery swapping station untuk motor listrik.

"Kehadiran Pertamina dalam GIIAS kali ini untuk memberikan solusi kebutuhan energi hijau yang selaras dengan tren otomotif yang membutuhkan standar bahan bakar minim emisi, produk dan layanan kami ini sesuai dan kualitasnya baik untuk kebutuhan kendaraan masyarakat," ucap dia.

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan ajang GIIAS merupakan tempat untuk membuka peluang kerja sama antara Pertamina Patra Niaga dan afiliasinya dengan berbagai mitra strategis dalam mengembangkan produk dan layanan masa depan industri otomotif.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) menjadi bukti komitmen industri otomotif domestik dalam mendorong inovasi bagi kemajuan perindustrian nasional.

Agus mengatakan, Indonesia menjadi pusat yang dinamis bagi para profesional dan penggemar otomotif, mengingat memiliki potensi besar dalam pengembangan industri ini.

Sehingga pameran tersebut diyakini bisa mendorong Indonesia sebagai pemain kunci dalam sektor otomotif global.