JAKARTA - Roberta Metsola kembali terpilih sebagai Kepala Parlemen Eropa, usai memenangi pemilihan dengan mencatat rekor suara tertinggi pada Hari Selasa, mengimbai politik yang lebih inklusif untuk memerangi polarisasi.
Sekitar 562 anggota parlemen UE dari 623 yang mengambil bagian dalam pemungutan suara memilih dirinya, margin kemenangan terbesar yang pernah ada bagi seorang presiden Parlemen Eropa.
"Polarisasi dalam masyarakat kita telah menyebabkan politik yang lebih konfrontatif, bahkan kekerasan politik," kata Metsola (45) kepada majelis, melansir Reuters 16 Juli.
"Kita perlu bergerak melampaui pola pikir zero-sum yang telah mengecualikan orang, yang menjauhkan orang," lanjutnya.
Anggota Partai Rakyat Eropa dari Malta ini menjadi wanita pertama yang mengepalai majelis Uni Eropa, setelah memenangi pemilihan pada tahun 2022.
Ia kemudian muncul sebagai pendukung kuat Ukraina dalam perangnya dengan Rusia dan upayanya untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Metsola ingin Parlemen Eropa untuk tetap menjadi pendukung kuat Ukraina, supremasi hukum dan hak-hak perempuan, sambil bersiap untuk menambahkan negara-negara baru ke UE.
Ia merupakan pemimpin pertama lembaga Uni Eropa yang mengunjungi Kyiv setelah invasi Rusia pada Februari 2022.
"Saya sangat menghargai keterlibatan pribadi Presiden Metsola dalam mendukung Ukraina, serta komitmennya yang teguh untuk melindungi orang-orang dan menegakkan cara hidup Eropa kita," cuit Presiden Ukraina Volodymry Zelensky dalam ucapan selamatnya di media sosial X.
Dalam masa jabatan pertamanya, Metsola mendapat pujian dari para anggota parlemen karena mengangkat citra Parlemen.
BACA JUGA:
Beberapa pejabat Uni Eropa mengatakan, mereka menghargai kemampuan Metsola untuk menyatukan partai-partai sentris sebagai benteng pertahanan di majelis, setelah sayap kanan memperoleh kemenangan besar dalam pemilihan umum Eropa bulan lalu.
Ibu empat anak ini juga telah mencoba memperbaiki reputasi Parlemen setelah skandal suap untuk melobi Qatargate, dengan mengusulkan aturan yang lebih ketat mengenai deklarasi keuangan anggota parlemen dan kontak dengan pelobi, meskipun para pegiat mengatakan reformasi tersebut belum sepenuhnya diberlakukan.
Diketahui, Parlemen Eropa yang beranggotakan 720 orang, satu-satunya lembaga yang dipilih secara langsung di Uni Eropa, merundingkan dan mengadopsi proposal legislatif UE dan menyetujui anggaran blok tersebut.