JAKARTA - Kremlin mengatakan pada Hari Kamis, rencana Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk menciptakan "Uni Pertahanan Eropa yang sesungguhnya" jika ia memenangkan masa jabatan kedua menunjukkan suasana hati di Eropa terhadap militerisasi dan konfrontasi, realitas yang harus dihadapi menurutnya.
Dalam sebuah dokumen yang menetapkan programnya menjelang pemungutan suara Parlemen Eropa untuk memberinya masa jabatan kedua, Von der Leyen mengatakan upaya tersebut akan mencakup proyek-proyek unggulan di bidang pertahanan udara dan siber selama lima tahun ke depan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dokumen tersebut mencerminkan "perubahan prioritas" von der Leyen dan mengatakan usulannya memberi "warna militer" pada Uni Eropa, melansir Reuters 18 Juli.
Peskov mengatakan kepada wartawan, usulan von der Leyen "menegaskan sikap umum negara-negara Eropa terhadap militerisasi, eskalasi ketegangan, konfrontasi dan ketergantungan pada metode konfrontatif dalam kebijakan luar negeri mereka."
Peskov mengatakan, meskipun Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi Uni Eropa, tindakan negara-negara anggota terkait Ukraina "telah menyingkirkan kemungkinan adanya dialog dan pertimbangan atas kekhawatiran Rusia."
BACA JUGA:
"Ini adalah realitas yang harus kita hadapi, dan ini memaksa kita untuk mengonfigurasi pendekatan kebijakan luar negeri kita sebagaimana mestinya," kata Peskov.
"Semuanya cukup jelas di sini," tandasnya.