JAKARTA - Kremlin memperingatkan risiko konflik langsung antara Rusia dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), jika Barat mengirimkan pasukannya untuk membantu Ukraina.
"Fakta pembahasan kemungkinan pengiriman kontingen tertentu ke Ukraina dari negara-negara NATO merupakan elemen baru yang sangat penting," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, melansir Reuters 27 Februari.
Ketika ditanya oleh wartawan tentang risiko jika anggota NATO mengirim pasukannya untuk berperang di Ukraina, Peskov mengatakan:
"Dalam hal ini, kita perlu bicara bukan tentang kemungkinannya, tapi tentang keniscayaan (konflik langsung)," tandasnya.
Lebih jauh Peskov mengatakan, Barat harus bertanya pada diri mereka sendiri apakah skenario seperti itu demi kepentingan negara dan rakyat mereka.
Pernyataan Kremlin menyusul pernyataan yang disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Hari Senin, Barat tidak mengesampingkan pengiriman tentara ke Ukraina, kendati belum ada konsensus mengenai hal itu.
Kendati demikian, Presiden Macron mengatakan negara-negara Barat berencana melakukan apa pun untuk mencegah Rusia memenangi konflik tersebut.
BACA JUGA:
Pernyataan Presiden Macron disampaikan usai menjadi tuan rumah pertemuan di Istana Elysee pada 26 Februari, yang dihadiri oleh perwakilan dari 27 negara anggota Uni Eropa termasuk 21 kepala negara dan pemerintahan.