Bagikan:

JAKARTA - Pejabat senior Ukraina menyambut baik diskusi mengenai kemungkinan pengiriman pasukan negara-negara Barat ke Ukraina, hal yang memicu peringatan Kremlin akan risiko konflik Rusia dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) jika pengiriman terjadi.

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Hari Senin mengemukakan kemungkinan negara-negara Eropa mengirim pasukan ke Ukraina, tetapi memperingatkan tidak ada konsensus yang dicapai dalam pertemuan para pemimpin Eropa di Prancis.

"Ini menunjukkan, pertama, kesadaran mutlak akan risiko yang ditimbulkan oleh Rusia yang militeristik dan agresif terhadap Eropa," kata Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak," dilansir dari Reuters 28 Februari.

Sekitar 20 pemimpin Eropa berkumpul di Paris pada Hari Senin untuk menyampaikan pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, tentang tekad Eropa terhadap Ukraina dan menentang narasi Kremlin bahwa Rusia pasti akan memenangkan perang yang kini memasuki tahun ketiga.

"Pembukaan diskusi mengenai kemungkinan dukungan langsung terhadap Ukraina oleh angkatan bersenjata harus dilihat sebagai keinginan untuk memberikan aksen yang tepat, untuk menyoroti risikonya dengan lebih jelas," jelas Podolyak.

Dia juga mengatakan, pada tahap ini penting untuk mempercepat pengiriman peralatan militer ke Ukraina.

Ditanya tentang pernyataan Macron, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: "Fakta membahas kemungkinan pengiriman kontingen tertentu ke Ukraina dari negara-negara NATO merupakan elemen baru yang sangat penting."

Ketika ditanya apa risiko konflik langsung Rusia-NATO jika anggota NATO mengirim pasukan mereka untuk berperang di Ukraina, Peskov mengatakan: "Dalam hal ini, kita perlu membicarakan bukan tentang kemungkinannya, tapi tentang keniscayaan (bentrokan langsung). konflik)."