Bagikan:

JAKARTA - Sedikitnya 9.241 pelajar tewas dan 15.182 lainnya luka-luka akibat agresi Israel sejak Oktober 2023, kata Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Palestina.

Kementerian tersebut menyebutkan, jumlah pelajar yang tewas di Jalur Gaza sejak dimulainya agresi mencapai lebih dari 9.138 orang, dan yang luka-luka mencapai 14.671 orang. Sementara di Tepi Barat, 103 pelajar tewas dan 505 lainnya luka-luka.

"Sekitar 357 pelajar ditahan di Tepi Barat," kata kementerian, melansir WAFA 16 Juli.

Lebih jauh dijelaskan, sebanyak 497 guru dan administrator tewas dan 3.426 lainnya luka-luka di Jalur Gaza dan Tepi Barat dalam kurun waktu yang sama.

Agresi Israel juga disebutkan menyebabkan sekitar 353 sekolah pemerintah, universitas, gedung universitas, serta 65 milik Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNRWA) dibom dan dirusak di Jalur Gaza, yang menyebabkan 139 di antaranya rusak parah, dan 93 hancur total.

Selain itu, 69 sekolah dan lima universitas di Tepi Barat diserbu dan dirusak. 133 sekolah pemerintah juga digunakan sebagai pusat penampungan di Jalur Gaza.

"Sebanyak 620.000 siswa di Jalur Gaza masih kehilangan kesempatan untuk mendaftar di sekolah mereka sejak awal agresi, dan 88.000 siswa juga kehilangan kesempatan untuk mendaftar di universitas," kata kementerian.

Ditambahkan, agresi Israel sejak 7 Ooktober 2023 juga menyebabkan sekitar 39.000 siswa dari Jalur Gaza kehilangan kesempatan untuk mengikuti ujian sekolah menengah atas.

Terpisah, sumber-sumber medis di Gaza pada Hari Senin mengatakan, sedikitnya 22 warga Palestina tewas dan 102 lainnya terluka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.

Sementara, otoritas kesehatan Gaza mengonfirmasi, jumlah korban jiwa Palestina akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 38.664 jiwa dan 89.097 lainnya luka-luka, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.