Bagikan:

JAKARTA - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan pada Hari Senin, Ia akan bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, jika kedua negara dapat fokus pada isu-isu utama yaitu dukungan Ankara terhadap "terorisme" dan penarikan pasukan Turki dari wilayah Suriah.

"Masalahnya bukan pada pertemuannya, tetapi pada isinya," sebuah klip video yang dirilis oleh kantor kepresidenan menunjukkan Presiden Assad mengatakan kepada para wartawan di Damaskus, dilansir dari Reuters 16 Juli.

Awal bulan ini, Presiden Erdogan mengatakan akan menyampaikan undangan kepada Presiden Assad "kapan saja"

untuk melakukan pembicaraan untuk memulihkan hubungan.

Pemimpin Turki mengatakan, pihaknya selalu mendukung Suriah yang bersatu, makmur dan damai setelah kesepakatan yang adil, terhormat dan inklusif.

"Apa yang menjadi dasar dari pertemuan tersebut? Apakah itu akan mengakhiri alasan-alasan untuk masalah ini, yaitu mendukung terorisme dan menarik diri dari tanah Suriah? Ini adalah inti dari masalahnya," kata Presiden Assad.

"Jika tidak ada diskusi tentang inti dari (masalah) ini, apa artinya pertemuan semacam itu?," tandasnya.

Presiden Assad menambahkan, ia akan menanggapi secara positif setiap inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral, namun dasar dari pembicaraan tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu.

Diketahui, Turki memutuskan hubungan dengan Suriah pada tahun 2011 setelah pecahnya perang saudara Suriah, di mana Turki mendukung para pemberontak yang ingin menggulingkan Assad. Pemimpin Suriah tersebut menganggap para pemberontak sebagai teroris.

Ankara juga membentuk sebuah "zona aman" di Suriah utara di mana pasukan Turki sekarang ditempatkan, dan telah melakukan beberapa operasi militer lintas batas terhadap militan yang dikatakannya mengancam keamanan nasional Turki.

Presiden Turki mengusulkan pemulihan hubungan dengan Damaskus beberapa hari setelah Presiden Assad mengatakan Suriah terbuka terhadap semua inisiatif untuk menghidupkan kembali hubungan Turki-Suriah, "selama itu didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan negara Suriah atas semua wilayahnya dan memerangi semua bentuk terorisme."