JAKARTA - Kementerian Pendidikan mengatakan sekitar 10.043 siswa tewas dan 16.423 terluka sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat pecah Oktober tahun lalu.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan, jumlah siswa yang tewas di Jalur Gaza sejak dimulainya agresi mencapai lebih dari 9.936, dan mereka yang terluka mencapai 15.897.
"Sementara itu, 107 siswa tewas di Tepi Barat dan 526 lainnya terluka," kata kementerian, melansir WAFA 6 Agustus.
Lebih jauh dijelasnya, sedikitnya 504 guru dan administrator tewas dan 3.426 terluka di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dan lebih dari 117 ditahan di Tepi Barat.
Selain sumber daya manusia, kementerian juga mengatakan sekitar 119 sekolah pemerintah di Jalur Gaza rusak parah, dan lebih dari 62 sekolah hancur total. Sementara 191 sekolah pemerintah dan sekolah yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dibom dan dirusak.
Kementerian menambahkan, sekitar 20 universitas rusak parah dan lebih dari 31 gedung universitas hancur total, sementara 57 hancur sebagian di Jalur Gaza.
"Di Tepi Barat, 69 sekolah dirusak dan 5 universitas berulang kali digerebek," kata kementerian.
BACA JUGA:
Terpisah, sumber-sumber medis di Gaza pada Hari Selasa mengumumkan, sedikitnya 30 orang tewas dan 66 lainnya luka-luka akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir.
Itu menjadikan jumlah warga Palestina yang terbunuh sejak dimulainya perang terbaru di Gaza pada 7 Oktober 2023 telah melonjak menjadi 39.653 orang. Sementara, jumlah korban luka-luka mencapai 91.535 orang.