Bagikan:

TANGERANG - Callysta Deandra Putri (15), siswi SMP yang tewas tertabrak mobil Ertiga silver di depan perumahan Bukti Nusa Indah, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), adalah pelajar yang akan melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMA. Callysta tertabrak saat hendak melakukan daftar ulang di SMA Negeri 9 Tangsel.

“Kami kaget, dan tidak percaya saat mendengarkan kabar itu,” kata Imam, paman korban, saat ditemui di rumah duka di Jalan Rajawali, Perumahan Puri Pamulang, Tangsel, Selasa, 2 Juli.

Imam menceritakan, saat itu korban janjian dengan bibinya bertemu di SMA Negeri 9 Tangsel untuk melakukan daftar ulang. Namun, korban memilih berkendara sendiri menggunakan motor, sedangkan bibinya menggunakan transportasi angkutan umum.

Pagi itu bibinya lebih dahulu sampai di sekolah, dan sempat menunggu kedatangan korban.

“Pas ditelpon, Callysta bilang ‘Ini mau nyebrang, lagi di Alfa’. Pas ditunggu tidak datang-datang,” cerita Imam.

Tak lama kemudian, sang bibi kembali menelpon Callysta namun saat itu yang mengangkat orang lain. Lalu penerima telpon mengatakan bahwa Callysta terlibat kecelakaan.

“Di telpon lagi yang angkat sudah orang lain, katanya ‘ibu anaknya ini kecelakaan meninggal’ adik saya langsung menuju lokasi,” ujarnya.

Saat dilihat, ternyata korban telah meninggal dunia. Tubuh Callysta sudah ditutupi dengan kardus. Sang bibi pun segera menghubungi keluarga untuk segera ke tempat kejadian perkara (TKP).

Jasad Callysta dievakuasi ke rumah sakit, dan kemudian dikembalikan ke keluarga untuk segera dimakamkan.

“Dimakamkan di Pondok Petir, Pamulang. Di makamkan bersama ibunya. Jadi di atas makam ibunya. Karena keterbatasan lahannya juga,” tuturnya.

Kata Imam keluarga pihak pelaku sudah minta maaf dan bersedia menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan untuk proses pemakaman.

“Kita dari keluarga lebih kekeluargaan, selagi dia tanggung jawab segalanya. Namanya musibah juga mau bagaimana. Kakeknya tidak emosi, sudah menerima juga,” pungkasnya.